Asuransi pendidikan bisa menjadi salah satu cara untuk menjamin ketersediaan dana pendidikan bagi anak apabila terjadi sesuatu yang tidak terduga menimpa orangtuanya.
Namun ada banyak pertimbangan yang perlu Anda mengerti sebelum memilih asuransi pendidikan. Sebab saat ini beredar banyak tawaran aneka jenis asuransi pendidikan dengan berbagai fitur tambahan. Berikut tiga hal yang sebaiknya Anda pertimbangkan jika ingin mengambil asuransi pendidikan anak.
Pertama, perhitungkan jumlah dana yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan dana pendidikan anak Anda kelak. Begitu pula dengan proteksi atau uang pertanggungan (UP) yang akan diberikan harus bisa menjamin dana pendidikan anak di masa mendatang. Jangan tergiur dengan jumlah UP yang ada dalam simulasi. Ke depan, angka itu bisa jadi sudah tidak relevan untuk menjamin keberlangsungan pendidikan si buah hati.
Perencana keuangan Prita Ghozie mengatakan cara untuk mengetahui berapa besar perkiraan biaya pendidikan anak Anda kelak bisa dihitung dengan menentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat ini, lalu hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar 10-15% per tahun (kompas.com, 11 Mei 2013).
Kedua, jangka waktu membayar premi dan pilihan investasinya. Perencana keuangan Freddy Pieloor mengatakan untuk tujuan pendidikan jangka pendek, misal sekitar 5 tahun, disarankan untuk menggunakan asuransi pendidikan konvensional karena perhitungan UP-nya sudah pasti. Sedangkan, untuk jangka panjang agar imbal hasil lebih maksimal, asuransi pendidikan jenis unitlink bisa jadi opsi. Freddy menyarankan agar memilih asuransi pendidikan unitlink dengan pilihan instrumen investasi di saham. Memang dana yang terbentuk akan fluktuatif, tapi dalam jangka panjang, imbal hasil mungkin lebih baik (kontan.co.id, 30 Oktober 2014).
Ketiga, apakah Anda akan menyekolahkannya di luar negeri atau di dalam negeri. Menurut perencana keuangan Safir Senduk dalam buku Seri Perencanaan Keuangan Keluarga: Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak, kalau Anda hanya menyekolahkan anak di dalam negeri, pilihlah asuransi pendidikan dalam mata uang rupiah, jangan mata uang asing karena Indonesia memakai sistem nilai tukar mengambang bebas. Artinya nilai tukar mata uang asing sangat bergantung pada penawaran dan permintaan. Akibatnya nilai tukar mata uang asing menjadi terlalu fluktuatif sehingga dana pendidikan yang kelak diberikan perusahaan asuransi bisa saja turun nilainya bila dikurskan ke rupiah.
Sebarkan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan bagikan pengalaman Anda dalam mempersiapkan pendidikan anak dengan asuransi pendidikan anak dalam kolom di bawah ini.