Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Kenali Kusta, Bukan Jauhi Penderitanya

Penyakit yang juga dikenal dengan nama penyakit Hansen ini merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium leprae dan Mycrobacterium lepromatosis. 

Kusta ditandai dengan munculnya luka-luka/benjolan kecil berisi nanah di kulit, rusaknya saraf, dan melemahnya kekuatan otot di lengan dan kaki. Benjolan-benjolan nanah ini tidak akan hilang dalam waktu cepat, bahkan bisa berbulan-bulan. Warna kulit penderita pun ikut berubah menjadi pucat.

Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan jumlah penyandang kusta terbanyak di dunia setelah India dan Brazil. Kemiskinan menjadi salah satu faktor meningkatnyaa jumlah penderita kusta. Akibatnya, muncul stigma yang membuat penderita kusta dijauhi oleh masyarakat.

Penyakit kusta bersifat progresif sehingga harus segera disembuhkan. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf, anggota badan lain, dan mata. Akibat fatal yang bisa disebabkan penyakit kusta adalah ampuasi anggota tubuh. Data WHO memperkirakan 2 hingga 3 juta orang menjadi cacat permanen akibat kusta.


Ada dua bentuk umum kusta, yaitu tuberkuloid dan lepromatosa. Kedua bentuk kusta ini menimbulkan luka pada kulit. Bentuk tuberkuloid termasuk jenis kusta yang lebih ringan. Penderita kusta tuberkuloid biasanya memiliki satu atau beberapa benjolan. Daerah kulit yang terkena benjolan juga berasa mati rasa karena kerusakan saraf.

Sebaliknya, bentuk lepromatosa yang paling parah, yang dapat menyebabkan benjolan besar, kulit mati rasa, dan kelemahan otot. Hidung, ginjal, dan organ reproduksi juga ikut terpengaruh. Berbeda dengan kusta tuberkuloid, kusta lepromatosa dapat menular kepada orang lain.

Penyakit ini bisa disembuhkan jika ditangani dengan segera. Nah, jika Anda melihat tanda-tanda yang mencurigakan pada kulit Anda, segera lakukan pengecekan.

Mencegah tentu lebih baik dari mengobati. Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari penyakit kusta adalah tidak melakukan kontak dengan pasien yang tidak sedang dalam masa pengobatan. Jangan lupa untuk menciptakan lingkungan sanitasi yang bersih dan menjaga daya tahan tubuh agar selalu fit.