Temuan oleh U.K. Food Standards Agency ini juga mengungkapkan, makanan ringan tertentu mempengaruhi prilaku mereka dengan cara negatif.
Garam
Konsumsi tingkat garam yang tinggi di masa kanak-kanak dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari. Asupan garam tinggi juga dapat menyebabkan demineralisasi tulang dan secara signifikan dapat meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada anak perempuan.
Garam bukanlah penyebab obesitas pada anak-anak. Namun, makanan yang mengandung garam tinggi menyebabkan anak-anak mudah haus. Sementara itu, sekira 31 persen dari cairan yang diminum anak usia 418 tahun adalah minuman bergula yang terbukti berkaitan dengan obesitas.
Gula
Gula memiliki nilai gizi rendah dan penyebab utama masalah gigi berlubang dan kerusakan gigi. Makanan dengan kandungan tinggi gula juga meningkatkan risiko diabetes tipe dua atau resistensi insulin, suatu kondisi pra-diabetes ketika tubuh kurang mampu menurunkan kadar gula darah. Jika dibiarkan anak berlebihan mengkonsumsi gula, risiko diabetes siap menunggu mereka di kemudian hari.
Pewarna Makanan Buatan
Sebuah studi oleh United Kingdom•s Food Standards Agency di tahun 2007 menunjukkan adanya hubungan kuat antara pewarna makanan dan masalah perilaku, seperti hiperaktif, impulsif, kesulitan belajar, dan ADD/ADHD pada banyak anak. Selain berkontribusi pada gangguan visual dan belajar anak, pewarna makanan buatan juga menyebabkan reaksi alergi, kerusakan saraf, dan mutasi sel yang terkenal sebagai pemicu munculnya kanker.
Hasil penelitian lain di tahun 2007 yang diterbitkan dalam The Lancet menyimpulkan bahwa pelbagai pewarna makanan umum dan bahan pengawet natrium benzoate, yang banyak ditemukan di minuman ringan dan jus, dapat menyebabkan anak lebih hiperaktif. Temuan ini juga mengungkapkan, beberapa pewarna makanan menimbulkan kerusakan otak anak, sehingga menurunkan tingkat IQ anak.
Namun tak selamanya, ngemil buruk bagi kesehatan anak. Beberapa ahli kesehatan mengungkapkan, ngemil selama belajar di sekolah dapat meningkatkan mood dan motivasi belajar anak, serta mempengaruhi daya konsentrasi mereka. Makanan ringan dapat membantu anak-anak mempertahankan kinerja pada saat stres, seperti ketika ujian atau membuat presentasi di kelas.
Namun, ketika kita dibombardir dengan pesatnya industri makanan ringan, tentu saja tak selalu mudah untuk menemukan makanan ringan yang sehat, terutama bagi anak-anak.
Para orang tua tak perlu cemas. Yang perlu diperhatikan adalah mengatur kapan anak harus makan makanan ringan. Berikanlah sedikit makanan yang disukai anak, seperti keripik kentang atau permen beberapa hari dalam seminggu. Misalnya, dua kali seminggu, sisanya anak-anak harus mengganti cemilan dengan buah utuh.
Selain itu, para orang tua harus melek kandungan nutrisi di label makanan. Jangan terkecoh. Beberapa makanan ringan, bahkan yang tampaknya sehat sekalipun seperti yogurt, cenderung ditambah pemanis buatan.