Kesehatan keluarga perlu mendapat perhatian khusus, sebab kesehatan sangat berharga. Apalagi kesehatan si kecil sebagai penunjang utama tumbuh kembangnya.
Untuk menjaga kesehatan si kecil, vaksinasi atau imunisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Pemberian imunisasi dasar pada balita penting dilakukan untuk mengantisipasi kadar imunitas tubuhnya rendah sehingga tidak gampang sakit, terhindar dari cacat tubuh, hingga kematian bayi.
Berikut adalah beberapa vaksin yang wajib diberikan pada anak sedari dini seperti yang dikutip dari situs Indonesian Pediatric Society, idai.or.id (12/6/2014):
Hepatitis B
Vaksin hepatitis B idealnya diberikan sedini mungkin pada bayi, yaitu kurang dari 12 jam setelah bayi dilahirkan. Fungsinya agar bayi tidak tertular jika sang ibu memiliki hepatitis B, karena tanpa disadari banyak bayi tertular dari sang ibu yang terjangkit hepatitis B. Tersedia pula vaksin Hepatitis B dan DPT yang dapat memberikan respon antibodi lebih baik dibanding diberikan secara terpisah. Apabila anak belum mendapatkan vaksin hepatitis B semasa bayi, maka imunisasi hepatitis B dapat diberikan kapan saja kecuali jika sang anak memiliki penyakit kuning dan sang ibu mengidap hepatitis B maka dianjurkan untuk memeriksakan terlebih dahulu ke dokter.
Polio
Vaksin Polio diberikan untuk memproteksi anak dari penyakit polio. Meski polio banyak menyerang anak-anak tapi orang dewasa tak terkecuali juga dapat terserang polio. Penyakit polio bisa menyebabkan si penderita mengalami kelumpuhan dan susah bernafas yang disebabkan oleh sejenis virus bernama poliovirus (PV). Virus ini masuk melalui mulut dan hidung dan bahkan dapat memasuki aliran darah. Beberapa penyebab polio umumnya disebabkan karena penderita belum menerima imunisasi polio, luka di mulut atau hidung, stres dan kelelahan fisik. Oleh karena itu, vaksin polio wajib diberikan kepada balita sebanyak empat kali dengan jarak 4 minggu.
BCG
Imunisasi BCG ditujukan untuk mencegah penyakit tuberkulosis atau TBC. Pemberian vaksin ini tidak sepenuhnya menghindari anak dari penyakit tersebut, tapi mampu mengurangi risiko terkena TBC. Biasanya vaksin ini diberikan kepada bayi mulai umur satu bulan.
Campak
Imunisasi ini diberikan saat bayi berusia 9 bulan. Tujuan utamanya untuk memberi kekebalan dari penyakit campak. Perlu diketahui penyakit campak tergolong berbahaya jika menyerang anak-anak khususnya yang masih berusia di bawah 5 tahun.
Tifoid
Tujuannya adalah melindungi anak dari bakteri salmonella typhi yang menjadi penyebab penyakit thypus. Bagi Anda yang peduli akan masalah kesehatan keluarga tentunya menyadari pentingnya vaksin tifoid. Vaksin ini diberikan saat anak berusia di atas 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
Influenza
Influenza merupakan salah satu penyakit yang mudah menular karena penyebarannya bisa melalui udara yaitu ketika bersin atau batuk dan melalui sentuhan seperti berjabat tangan. Influenza disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan akibat virus influenza, gejalanya ditandai dengan demam, sakit kepala, batuk, dan sakit tenggorokan. Untuk mencegahnya Anda membutuhkan vaksin influenza yang berguna untuk memberi kekebalan dari berbagai macam virus influenza. Vaksin influenza biasanya diberikan setiap satu tahun sekali sejak bayi berusia 6 bulan.
Varisela
Cacar air atau varicella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster dan umumnya dialami di masa kanak-kanak. Meskipun tidak tertutup kemungkinan orang dewasa dapat mengidap penyakit tersebut. Penyakit cacar air ditandai dengan badan terasa panas atau demam, lemah, dan pilek dengan masa inkubasi (rentang masa dari gejala hingga terkena penyakit) yaitu sekitar 2-3 minggu. Untuk itu dengan memberikan vaksin varisela pada anak dapat dilakukan setelah mereka berusia setidaknya 5 tahun.
HPV (Humanpapilloma Virus)
Kanker serviks adalah penyakit yang menjadi momok bagi wanita dan disebabkan oleh virus Human Papiloma Virus (HPV) yang ditularkan melalui cara hubungan kelamin. Vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah tubuh dari virus Human Papiloma Virus yang menyebabkan kanker serviks atau kanker mulut rahim. Vaksin ini sebaiknya diberikan selama 3 kali saat anak berusia di atas 10 tahun.
Agar pemberian vaksin pada anak dapat diberikan dengan tepat dan sesuai jadwal yang seharusnya, ada baiknya jika Anda berkonsultasi langsung kepada dokter anak di rumah sakit, puskesmas, atau posyandu terdekat.
Yuk, bagikan informasi seputar vaksinasi anak ini dengan teman atau keluarga lewat fitur jejaring sosial di bawah ini!