Hai dok,
Saat ini suami saya mengalami sakit di bagian otot dan sendi pada bagian paha sampai pinggangnya. Hal ini sudah terjadi selama 2 minggu. Dua bulan yang lalu ia pernah mengalami saraf terjepit namun sudah sembuh. Yang saya tanyakan, apakah mungkin penyakit saraf terjepitnya kambuh lagi. Hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan penyakit saraf terjepit? Terima kasih.
Salam,
Nikmat Suryani Manik
Ibu Nikmat,
Cara menjaga kesehatan agar keluhan nyeri pinggang dapat dihindari terdiri dari beberapa hal. Namun sebelum kami menjelaskan cara menjaga kesehatan untuk menekan risiko nyeri pinggang, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan keluhan nyeri pinggang yang muncul.
Keluhan nyeri pinggang dapat disebabkan oleh beberapa hal yang melibatkan otot, ginjal, saraf maupun tulang belakang. Bila keluhan nyeri pinggang ini menjalar sampai ke kaki dan menimbulkan gangguan neurologik dapat disebabkan oleh saraf terjepit di pinggang dan dalam istilah medis disebut hernia nukleosus pulposus.
Hernia nukleous pulposus (HNP) yaitu saat sebagian atau seluruh bagian dari nukleus pulposus (bantalan lunak di antara ruas tulang belakang) mengalami penonjolan ke dalam kanalis spinalis (rongga di dalam tulang belakang). Penyebab HNP tersering akibat berat badan yang berlebih dan kebiasaan mengangkat benda berat, sehingga menyebabkan tekanan pada tulang belakang dan menyebabkan penonjolan nukleus pulposus.
Gejala:
HNP paling sering terjadi di daerah lumbal (tulang belakang bagian bawah. Gejala yang muncul dapat berupa :
– Nyeri kronik dan biasanya hebat pada lokasi penjepitan saraf
– Kesemutan
– Nyeri yang dapat menjalar ke paha/kaki
– Gangguan buang air kecil/disfungsi seksual
– Kelemahan anggota tubuh/kelumpuhan
– Nyeri biasanya dipicu oleh perubahan posisi tubuh, membungkuk, batuk, mengejan, mengangkat beban, atau suhu dingin
Terapi:
HNP (Hernia Nucleosus Pulposus) atau saraf terjepit perlu ditangani secara serius karena jika tidak ditangani dengan benar maka dapat mengakibatkan komplikasi yang tidak diinginkan.
• Terapi konservatif
– Beristirahat di rumah (berbaring) selama 3-6 minggu dan menggunakan obat anti nyeri
– Pasien harus tidur di atas kasur yang keras, berlapis papan di bawahnya supaya kasur tidak melengkung selama beberapa minggu sampai 3 bulan.
– Fisioterapi
• Terapi operatif
– Operasi bertujuan untuk menghilangkan penekanan dan iritasi pada saraf sehingga nyeri dan gangguan fungsi akan hilang.
– Harus dilakukan terutama jika sudah ada kelainan neurologik yang semakin memburuk
Berikut adalah beberapa langkah cara menjaga kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah HNP bertambah parah:
• Lakukan pemanasan sebelum memulai aktivitas harian
• Perhatikan postur dan posisi duduk serta berdiri Anda
• Selalu jaga tubuh dalam posisi tegak
• Jangan membungkuk saat mengangkat benda berat, karena posisi ini dapat menambah beban dan regangan pada tulang belakang
• Pilihlah olahraga yang dapat mengurangi tekanan pada struktur tulang punggung dan sekitarnya, seperti berenang atau bersepeda
• Hindari olahraga yang memberikan beban pada tulang belakang seperti lari atau mengangkat beban
• Tidurlah dalam posisi lurus, sebaiknya di atas kasur/alas yang keras
• Lakukan olahraga untuk melatih kekuatan otot punggung, seperti plank, side plank atau bridge.
– Plank: posisikan tubuh seperti akan melakukan push up (badan menghadap lantai, kaki lurus dan menopang beban belakang), namun beban tubuh bukan bertumpu dengan tangan, tapi Anda bertumpu dengan sikut menahan beban tubuh. Luruskan posisi badan, tahan selama 60 detik, rasakan otot perut dan pinggang berkontraksi ikut menahan kekuatan posisi.
– Side plank, berikut panduan gambar melakukan side plank atau bridge:

HNP dapat terulang kembali. Oleh sebab itu, untuk memastikannya sebaiknya suami Anda perlu mengunjungi dokter spesialis saraf untuk mengetahui kondisi penjepitan sarafnya saat ini, apakah semakin parah atau tidak, dan apakah perlu dilakukan tindakan pembedahan untuk menyembuhkannya.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Anita Amalia Sari