Utang terkadang tidak bisa dihindari. Bisa karena situasi darurat seperti kecelakaan atau anggota keluarga yang jatuh sakit dan membutuhkan biaya segera. Bisa juga karena kemampuan daya beli kita yang kurang untuk membeli aset seperti rumah.
Berutang bukanlah hal yang buruk jika kita bisa mengaturnya dengan tepat dan bijak, serta tidak digunakan untuk keperluan yang bersifat konsumtif. Namun, berutang bisa jadi hal yang buruk jika dilakukan tanpa perencanaan yang matang dalam hal pengembalian atau pembayaran, karena akhirnya akan mendatangkan masalah keuangan di kemudian hari.
Berikut beberapa tips mengatur keuangan untuk mencegah agar utang tidak menjadi beban:
Pertama, usahakan berutang untuk aset yang produktif atau membeli barang yang nilainya terus meningkat. Menurut perencana keuangan Eko Endarto berutanglah untuk aset yang nilainya terus naik, misalnya membeli properti atau emas (www.kompas.com, 12 Januari 2012). Selain itu, Anda juga perlu menghindari utang konsumtif, seperti untuk memenuhi gaya hidup. Misalnya, selalu berusaha mengikuti tren dengan membeli handphone saat keluar seri terbaru.
Kedua, usahakan untuk mendapatkan dana pinjaman dengan bunga dan biaya yang rendah. Hal yang perlu diperhatikan misalnya yaitu dengan mencari tahu tingkat bunga yang ditawarkan, berapa biaya administrasinya, berapa biaya denda jika mengalami keterlambatan bayar, dan skema pembayaran cicilan yang ditawarkan. Selain meminjam ke lembaga keuangan seperti bank, multifinance, atau koperasi, meminjam kepada keluarga atau teman bisa menjadi salah satu alternatif pilihan berutang.
Ketiga, besarnya kewajiban cicilan yang harus Anda tanggung sebaiknya diusahakan agar tidak lebih 30% dari jumlah pendapatan bulanan. Menurut perencana keuangan Muhammad Andoko jika lebih dari 30%, hal tersebut biasanya menandakan bahwa keuangan Anda kurang sehat (Kontan, 2 Februari 2012).
Keempat, prioritaskan pelunasan utang berbunga tinggi seperti kartu kredit. Menurut Harris Turino, pengajar keuangan dan ekonomi dari salah satu universitas swasta di Jakarta, tingkat bunga utang kartu kredit rata-rata yang mencapai 35 48% per tahun akan membebani keuangan Anda (www.kompas.com, 29 April 2010).
Kelima, upayakan tidak menunda pembayaran utang dan bayarlah di atas cicilan minimum. Menurut Harris Turino, menunda kewajiban pembayaran utang hanya akan menimbulkan peluang terciptanya utang baru di masa depan yang memiliki tingkat bunga lebih tinggi.
Semoga, dengan mengetahui tips mengatur keuangan yang terkait dengan utang, Anda akan lebih bijak saat terpaksa harus berutang.
Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar Anda tentang pengalaman dalam mengelola utang pada kolom di bawah ini.