Umumnya orang mempunyai tujuan finansial. Ada yang ingin mempunyai rumah, ada yang ingin membeli mobil, ada yang ingin menyekolahkan anaknya hingga jenjang tertinggi, hingga ingin berlibur ke luar negeri. Masing-masing orang bisa berbeda-beda dalam menentukan tujuan finansialnya. Agar tujuan finansial bisa dicapai dengan lebih mudah, ada baiknya Anda membuat perencanaan keuangan pribadi.
Untuk mencapai tujuan finansial tersebut, caranya bisa bermacam-macam. Ada yang menabung, ada yang menyimpan dalam bentuk deposito, ada juga dengan berinvestasi di bidang tertentu. Masing-masing produk investasi sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Termasuk deposito. Belakangan ini deposito dianggap kurang memberikan keuntungan, meski dari risiko terhitung lebih kecil dibanding misalnya produk obligasi atau saham.
Namun, untuk jangka pendek, beberapa perencana keuangan masih menganjurkan untuk menjadikan deposito sebagai simpanan. Sebenarnya, apa saja manfaat yang didapat dengan memiliki deposito? Berikut beberapa di antaranya:
Membuat Anda merasa lebih aman dengan dana yang disimpan
Salah satu keunggulan produk deposito yang selama ini dikenal masyarakat adalah keamanannya. Meski begitu, produk deposito juga tidak 100% aman. Selama masih memenuhi ketentuan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), maka uang Anda akan aman. Dana yang dijamin oleh LPS adalah hingga Rp2 miliar. Di atas jumlah tersebut, uang yang dijamin tetap hanya Rp2 miliar. Untuk bunga yang dijamin oleh LPS adalah hingga 7,75%. Bila bunga deposito di atas jumlah tersebut, maka LPS tidak akan menjamin dana Anda (Lps.go.id, 27 April 2015).
Membuat Anda lebih bisa mengatur waktu simpanan sesuai kebutuhan
Menurut perencana keuangan Mike Rini, pemilihan termin waktu deposito cukup fleksibel dan bisa dicairkan sesuai waktu yang diinginkan. Oleh karena itu, deposito sering disebut sebagai tabungan berjangka. Bisa 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Hal ini memudahkan Anda untuk menentukan jangka waktu yang akan Anda pilih disesuaikan dengan tujuan keuangan Anda. Misalnya saja dana deposito akan digunakan untuk biaya pembayaran sekolah anak tahun depan, Anda bisa mengambil jangka waktu 12 bulan dan mencairkannya setelah waktu yang ditentukan (Tabloidnova.com, 13 Juni 2009).
Membuat Anda lebih mudah memperkirakan hasil yang didapat
Produk deposito memang terbilang simpel. Anda tak harus pusing mengikuti perkembangannya setiap saat seperti saham misalnya. Menurut perencana keuangan JM Eka Setyawibawa, bila Anda tak ingin dipusingkan dengan masalah naik turunnya harga pasar yang mengurangi nilai simpanan Anda, deposito bisa dijadikan pilihan (Pesona.co.id, 27 April 2015). Dengan nilai bunga atau bagi hasil yang cenderung sudah ditentukan dari pihak bank, Anda bisa memperkirakan, berapa hasil yang didapat dari simpanan tersebut.
Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda melalui kolom di bawah ini.