Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Tips Mengatur Keuangan Dengan Manajemen Amplop

Mungkin waktu kecil atau remaja Anda pernah melihat orangtua Anda memasukkan uang dalam beberapa amplop. Pembagian uang dalam beberapa amplop tersebut merupakan cara sederhana dalam mengelola keuangan.

Cara tersebut mungkin dianggap tak lagi relevan dengan perkembangan zaman di mana kebanyakan orang menyimpan uang di bank atau lembaga keuangan lainnya. Namun sebenarnya menurut perencana keuangan Aidil Akbar, cara tersebut masih relevan diterapkan saat ini. Manajemen amplop bisa menjadi salah satu tips mengatur keuangan agar Anda lebih teratur dan bisa menerapkan prioritas keuangan dengan baik dan menghindari keuangan jadi kacau (readersdigest.co.id, 19 Mei 2015).

Agar tidak rancu dalam pembagian uang, caranya adalah dengan membaginya ke dalam amplop berbeda warna. Misalnya Anda menyediakan warna merah, kuning, dan hijau. Masing-masing amplop digunakan untuk pos-pos yang sudah ditentukan di awal. Pos-pos tersebut berdasar prioritas dan keperluan berdasar jangka waktu, misalnya saja kebutuhan belanja bulanan, pengeluaran tahunan, dan investasi jangka panjang.


Aidil Akbar memberikan gambaran mengenai besaran masing-masing pos. Aidil mencontohkan, pos pertama yang harus diisi adalah pos investasi jangka panjang. Sebagai contoh, pos ini menggunakan amplop warna merah. Sisihkan dana sekitar 10-25% penghasilan bulanan di amplop merah. Amplop ini digunakan untuk dana investasi jangka panjang seperti dana pendidikan anak, dana pensiun, dan juga membeli rumah atau mobil (readersdigest.co.id 19 Mei 2015).

Setelah Anda mengisi pos pertama, sekarang mulai mengisi pos kedua. Misalnya saja Anda menggunakan amplop warna kuning. Amplop ini digunakan untuk alokasi dana pengeluaran tahunan seperti pembayaran pajak, asuransi, dan simpanan dana darurat. Alokasikan sekitar 20-30% untuk pos anggaran tahunan ini (readersdigest.co.id, 19 Mei 2015).

Setelah kedua pos di atas terisi, Anda bisa mengisi  amplop terakhir yaitu yang berwarna hijau. Amplop terakhir ini digunakan untuk pengeluaran bulanan seperti biaya konsumsi, transportasi, dan cicilan. Sisa dari pos keuangan jangka panjang dan pengeluaran tahunan berarti masuk di pos ini. Jumlah tiga amplop ini tidak kaku. Anda mungkin bisa menambahkan satu amplop lagi misalnya untuk dana sosial. Warna amplop juga terserah selera Anda. Tujuannya untuk memudahkan pembagian saja.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman tips mengatur keuangan Anda melalui kolom di bawah ini.