Liburan bersama keluarga biasanya dilakukan saat libur panjang anak sekolah. Jika tidak direncanakan dengan baik, liburan keluarga bisa mengurangi pos anggaran keuangan lain. Agar hal tersebut tidak terjadi, Anda harus tahu cara mengelola keuangan keluarga. Berikut beberapa tips agar liburan nyaman tapi keuangan tetap sesuai rencana.
Pertama, Anda bisa merencanakan liburan jauh-jauh hari. Misalnya minimal enam bulan sebelumnya. Dengan persiapan yang lebih panjang, Anda punya waktu yang cukup untuk mencari informasi mengenai lokasi liburan dan mempersiapkan dananya. Selain itu Anda juga bisa berhemat dengan mengambil keuntungan dari promo-promo yang diberikan. Misalnya promo penerbangan. Maskapai penerbangan biasanya akan memberikan harga diskon untuk penerbangan beberapa bulan mendatang. Menurut perencana keuangan Tejasari, promo penerbangan sangat menguntungkan karena biasanya pada musim liburan, tiket pesawat cenderung lebih mahal (Kantong Aman, Liburan Nyaman, Majalah Fortune Indonesia, 3 Maret 2013, hal 65).
Kedua, tentukan lokasi liburan dan rinci semua kebutuhan liburan. Penentuan tujuan liburan bisa menjadi tolok ukur dana yang dibutuhkan. Tejasari mengatakan, Anda bisa menentukan lokasi liburan sesuai dengan dana yang bisa dikumpulkan dalam periode tertentu. Ketika merencanakan liburan selain memerinci dana yang dibutuhkan untuk transportasi, penginapan dan biaya makan, Anda juga perlu memperhitungkan biaya untuk oleh-oleh dan dana darurat sekitar 10% dari total biaya liburan (Ibid, hal 66).
Ketiga, usahakan tidak membiayai liburan dengan utang dan tidak menggangu dana lain seperti dana pendidikan. Tejasari menyarankan dana untuk liburan berasal dari dana yang telah dimiliki dan sebisa mungkin hindari berutang karena akan memberi beban untuk keuangan Anda. Dana liburan bisa dialokasikan dari bonus tahunan. Menurut Tejasari, bila bonus tahunan tidak cukup Anda bisa menyisihkan dari penghasilan bulanan. Jika kedua hal tersebut belum juga cukup, Anda harus mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak terlalu penting seperti membeli baju (Ibid, hal 66).
Keempat, investasikan dana liburan sesuai dengan jangka waktu. Untuk liburan yang direncanakan kurang dari satu tahun, sebaiknya uang disimpan dalam tabungan, bukan instrumen investasi yang memiliki risiko. Menurut Tejasari berinvestasilah jika liburan akan dilakukan sekitar tiga atau lima tahun mendatang dan membutuhkan dana yang terbilang besar. Misalnya, untuk liburan ke Eropa yang membutuhkan uang hingga Rp100 juta, investasi di reksa dana saham bisa jadi pilihan (ibid, hal 66).
Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar Anda tentang pengalaman Anda dalam mempersiapkan dana untuk liburan sekolah.