Yth. Dokter,
Saya berencana untuk mengikuti program pembuahan/inseminasi buatan melalui screening sperma. Saya ingin bertanya, bagaimana prosedur screening sperma dan bagaimana tingkat efektivitasnya? Apakah itu bisa menjamin kehamilan hingga berapa persen?
Terima kasih
R.Rayvin R
Jawaban:
Dear Rayvin,
Terima kasih atas pertanyaan Anda. Proses inseminasi intrauterine (IIU) adalah serangkaian tindakan dalam mempersiapkan sel telur dan sperma yang telah diproses sebelumnya untuk dimasukkan ke dalam rahim melalui mulut rahim.
Umumnya inseminasi dilakukan apabila terjadi masalah pada sperma, misalnya pada kelainan gerakan dan bentuk sperma.
Berikut adalah tahapan proses inseminasi:
Pemeriksaan kesehatan reproduksi wanita
Proses dilakukan setelah pemeriksaan kesehatan reproduksi. Jika hasilnya normal, maka proses akan dimulai pada awal menstruasi (pada hari kedua hingga ketiga).
Stimulasi ovarium (organ reproduksi wanita yang menghasilkan ovum atau sel telur)
Proses selanjutnya adalah stimulasi ovarium di mana dokter akan memberikan obat melalui oral (tablet) atau suntikan untuk memproduksi beberapa ovum.
Memonitor perkembangan folikel (kantong telur)
Perkembangan sel telur akan dipantau melalui pemeriksaan USG transvaginal, yaitu suatu alat yang dimasukkan ke dalam vagina sehingga organ di dalam rahim dapat terlihat.
Ovulasi
Ketika mendekati waktu ovulasi yang ditandai dengan diameter folikel mencapai 16-18 mm, dokter akan memberikan obat untuk membantu mematangkan sel telur dan kantong telur dengan suntikan hormon hCG (human chorionic gonadotropin). Hormon hcG memicu pengeluaran hormon yang akan mematangkan ovum.
Persiapan sperma
Pemeriksaan yang pertama kali dilakukan untuk menilai adanya masalah pada kesuburan pria adalah dengan melakukan analisis sperma. Pemeriksaan sperma dilakukan melalui bahan sperma yang dikeluarkan melalui jalan masturbasi atau melalui sanggama terputus. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan segera (paling lambat 1 jam setelah sperma dikeluarkan).
Syarat pemeriksaan sperma adalah:
- Keadaan pria saat pemeriksaan cukup sehat, tidak dalam keadaan lelah, lapar dan cukup beristirahat sebelumnya.
- Sperma dikeluarkan setelah didahului oleh abstinensia seksual (tidak melakukan aktivitas seksual). Sesuai rekomendasi WHO, abstinensia harus dilakukan selama 2 sampai 7 hari.
- Sperma dikeluarkan secara masturbasi di laboratorium, dan harus ditampung secara utuh.
Setelah ditampung secara utuh, kemudian dilakukan proses pencucian sperma yang selama 1 sampai 2 jam. Tujuannya adalah:
- Memisahkan sperma dari sel mani.
- Untuk mendapatkan spermatozoa yang baik, berupa bentuk maupun geraknya. Spermatozoa adalah sel mani yang apabila masuk ke dalam sel telur bisa menimbulkan pembuahan.
- Memisahkan bahan yang dapat menimbulkan kontraksi rahim pada saat inseminasi.
Inseminasi
Sperma yang telah dicuci dimasukkan ke dalam rahim melalui kateter khusus (slang kecil yang dapat dimasukkan ke dalam alat berongga atau saluran) pada saat terjadinya ovulasi (kurang lebih 36 sampai 40 jam setelah penyuntikan hormon hCG).
Pemantauan
Lakukan pemantauan dengan tes kehamilan setelah dua minggu proses inseminasi.
Terkait dengan pertanyaan Anda, angka keberhasilan proses inseminasi tergantung pada banyak faktor. Jika pasangan melakukan proses inseminasi setiap bulan, angka keberhasilan bisa mencapai 20% per siklus tergantung umur wanita, alasan infertilitas, dan apakah menggunakan obat kesuburan tertentu.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam sehat,
dr. Dyah Novita Anggraini