Salam hangat, Mbak Prita.
Saya Fredi, 24 tahun. Saya seorang mahasiswa dan juga sedang bekerja sambilan dengan gaji Rp1,5 juta perbulan. Tahun ini saya akan lulus dengan biaya Rp2 juta lagi. Setelah itu saya punya rencana 2 tahun depan akan menikah. Sehubungan dengan itu, saya ingin bertanya, bagaimana agar saya bisa menyisihkan gaji saya tersebut untuk tabungan pernikahan dan sehari-hari tetap bisa terpenuhi?
Terima kasih untuk jawabannya.
Salam,
Fredi Nur Cahya.
Jawaban:
Dear Pak Fredi,
Terima kasih atas pertanyaannya.
Perencanaan keuangan pribadi untuk mahasiswa yang akan segera lulus sebaiknya dilakukan segera agar penghasilan yang diterima dapat dikelola secara optimal. Biaya pendidikan hingga lulus masih menjadi prioritas utama Anda. Sehingga, fokuskan untuk menyisihkan sekitar Rp500 ribu dari penghasilan Anda selama 4 bulan untuk biaya kelulusan.
Setelah itu, Anda dapat mulai merancang dana pernikahan. Biaya pernikahan bisa memberatkan apabila tidak direncanakan dengan baik. Membawa penghulu ke lokasi pernikahan bisa menimbulkan biaya hingga Rp1 juta. Untuk yang lebih ekonomis, Anda dapat menikah di Kantor Urusan Agama. Anda juga perlu memikirkan biaya sewa gedung, gaun pengantin, kartu undangan, souvenir, dekorasi, dan lain-lain.
Jangka waktu ideal untuk mengumpulkan dana menikah adalah 3 tahun sebelumnya. Dengan kondisi pilihan yang ekonomis, Anda bisa mentargetkan dana menikah sebesar Rp20 juta. Dengan asumsi kenaikan biaya adalah 15% per tahun, maka 3 tahun lagi kebutuhan biaya menikah menjadi Rp26.5 juta. Dana ini dapat Anda peroleh dengan cara menyisihkan penghasilan setiap bulan sebesar Rp1 juta ke tabungan berjangka.
Saran saya adalah sebaiknya untuk tahun ini Anda fokus dulu dengan kebutuhan dana pendidikan Anda. Bila nanti Anda sudah lulus, alokasi dana pendidikan dapat Anda pindahkan menjadi dana menikah. Lalu bila ada peningkatan penghasilan setelah lulus, segera sisihkan 50% dari kenaikan penghasilan untuk ditambahkan ke alokasi dana menikah bulanan.
Persiapkanlah dana menikah Anda sesuai dengan kebutuhan dan mulailah berpikir realistis mengenai kehidupan yang akan dijalani setelah menikah. Pernikahan merupakan sebuah awal dari kehidupan baru, maka sambutlah kehidupan baru dengan perencanaan yang baik. Live a Beautiful Life!
Salam hangat,
Prita Ghozie
Ahli Keuangan