Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Jangan Tunda Lagi! Inilah Waktu Tepat Membeli Asuransi Jiwa

Menurut Prita H. Ghozie, Founder & Chief Planner ZAP Finance Indonesia, seperti yang dikutip dari pritaghozie.com, bahwa proteksi atas kondisi finansial seseorang adalah salah satu bagian penting dari perencanaan keuangan. Untuk kebutuhan proteksi ini, maka produk keuangan yang sesuai adalah asuransi. Dalam hal memproteksi kondisi finansial atas risiko terjadinya kematian, maka sebaiknya Anda memiliki asuransi jiwa.
 
Namun perlu diingat juga untuk menyesuaikan kemampuan membayar premi asuransi, karena belanja asuransi jiwa adalah komitmen. Jika pembayaran premi terlewat dari masa waktu tertentu maka perlindungan dan manfaat dari asuransi yang didapatkan berkurang atau bahkan tidak berlaku lagi. Untuk itu, penting melakukan perbandingan sebelum memilih asuransi jiwa. 
 
 
Beberapa dari Anda mungkin berpikir “Saya masih muda, nanti saja memiliki asuransinya” atau “Saya belum menikah, untuk apa memiliki asuransi?” Padahal menurut Prita H. Ghozie, Ahli Keuangan dari ZAP Finance, kesuksesan finansial di masa depan sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara mengelola keuangan hari ini.  Jadi, mengapa menunggu usia tua atau menikah untuk belanja asuransi?
 
 

Waktu yang Tepat Membeli Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa merupakan perlindungan finansial yang diberikan perusahaan asuransi kepada pihak tertanggung (pemilik polis) atau keluarganya ketika ia meninggal dunia. Artinya, ketika pemegang polis meninggal, keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan sejumlah uang dari pihak asuransi sebesar jumlah tanggungan yang diberikan.
 
Waktu yang tepat untuk memiliki asuransi ini adalah saat memasuki usia produktif di mana Anda mulai pertama kali bekerja, mendapatkan penghasilan bulanan secara tetap, atau selambat-lambatnya di usia 30-an. Karena jika Anda sudah berusia lanjut dan sering sakit, besar kemungkinan Anda ditolak. 
 
Daripada Anda menghabiskan pendapatan bulanan untuk lifestyle, sebaiknya alokasikan anggaran untuk membayar premi asuransi. Bayangkan jika Anda sudah berkeluarga dan memiliki anak, Anda akan semakin dipusingkan dengan biaya kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak, dan biaya kesehatan keluarga.  
 
Perencana keuangan Prita H. Ghozie menyarankan agar alokasi anggaran untuk asuransi sebesar 10% dari penghasilan bulanan Anda. Jika penghasilan Anda sudah semakin besar, Anda sudah bisa mengalokasikan lebih banyak lagi. 
 
Ketika Anda sudah berkeluarga, sebaiknya juga melindungi diri pasangan dan anak-anak dengan asuransi jiwa. Saat ini, mungkin Anda tidak merasa membutuhkannya. Tapi di masa depan manfaatnya baru bisa dirasakan.
 
Jadi jangan ragu untuk melindungi diri dan keluarga dengan asuransi jiwa.
 
Baca Juga:  6 Aplikasi Ini Bantu Penulis Hasilkan Tulisan Berkualitas