Liburan dulu hanya dipandang sebagai kegiatan untuk masyarakat kelas menengah. Namun, dengan semakin tumbuhnya jiwa berpetualang, para kaum muda dengan biaya minim mulai menggalakkan liburan hemat dengan cara backpacker. Liburan backpacker tidak membutuhkan biaya banyak karena hanya bermodalkan rencana yang matang dan tas ransel saja.
Backpacker yang diambil dari kata backpack atau ransel dulu identik dengan mahasiswa pencinta alam yang suka berpetualang. Karena masih berstatus mahasiswa, mereka memiliki keterbatasan untuk membeli tiket pesawat dan menyewa hotel mewah untuk menginap selama liburan. Hanya bermodalkan ransel berisi baju dan barang-barang penting, mereka tetap berani mengunjungi tempat-tempat wisata.
Pengaruh Media Sosial
Fenomena ini mulai terangkat pada 2014-2015, di mana ada serial televisi swasta yang menyorot liburan backpacker mengelilingi Indonesia. Kemasan yang simpel dan mudah dicerna menarik hati para kaum muda untuk mengikutinya. Belum lagi dengan semakin maraknya media sosial yang merekam perjalanan travel blogger berlibur keliling Indonesia.
Kaum muda berusia 20-30 tahun yang baru merintis karier tertarik dengan gaya liburan backpacker karena dianggap sesuai dengan jiwa mereka. Saat umur masih muda semangat berpetualang memang masih berkobar-kobar. Jika Anda melihat posting teman di Instagram yang bisa liburan murah ke Pulau Komodo selama 1-2 minggu pasti langsung tertarik untuk mencoba. Media sosial memang mempunyai pengaruh besar dalam menularkan tren liburan backpacker ini.
Ciri khas dari liburan backpaker adalah didominasi oleh orang-orang dengan budget terbatas. Mereka yang sangat suka berpetualang tapi tidak punya uang sepadan. Karena terbatasnya dana dibutuhkan kreativitas demi bisa mendapatkan harga yang paling pas di kantong. Mulai dari merancang rute perjalanan termurah, berburu tiket promo, sampai dengan berpikir mencari penginapan murah. Tanpa adanya kreativitas dan kerja keras, mustahil bagi seorang backpacker dapat berjalan-jalan dengan dana pas-pasan.
CARI TAHU CARANYA: Liburan Tanpa Beban
Persiapan Liburan Hemat Seorang Backpacker:
1. Cari Informasi Sebanyak-banyaknya
Jika dulu menjadi seorang backpacker harus bekerja keras, saat ini jalannya cukup dimudahkan. Anda yang tertarik dengan liburan hemat macam ini sudah bisa mencari informasinya di berbagai situs. Misalnya saja, ada banyak cara bagaimana melakukan liburan ala backpacker ke Bali, Lombok, hingga ke Eropa. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengaruh media sosial membuat hal ini menjadi lebih mudah dilakukan.
2. Memiliki Perlindungan Diri
Meski Anda berlibur dengan biaya pas-pasan, saat memutuskan untuk liburan hemat ala backpacker artinya penting memiliki asuransi perjalanan. Pasalnya, Anda tidak mengalami kenyamanan seperti pelancong pada umumnya. Bahkan Anda tidak perduli jika harus tidur di bandara atau stasiun bus. Tentu saja ancamannya menjadi lebih banyak, mulai dari penyakit, kecelakaan, hingga ancaman keselamatan jiwa. Jangan ragu untuk melindungi diri dengan asuransi, karena nyawa Anda sangat berharga.
Satu hal yang harus dimiliki para backpacker adalah fisik yang kuat. Karena medan yang tak terduga dan juga kurangnya kenyamanan tersebut. Inilah mengapa Anda sebaiknya melindungi diri dengan asuransi perjalanan. Mengapa? Fisik yang kuat adalah kunci dari liburan hemat ala backpacker. Jika tiba-tiba Anda sakit dalam perjalanan. Asuransi perjalanan akan membantu finansial Anda untuk menanggung biaya medis.
CARI DI SINI: Asuransi Perjalanan Terbaik
3. Membawa Barang Seperlunya
Menjadi backpacker itu artinya Anda berlibur hanya dengan membawa ransel bukan koper besar. Saat inilah Anda harus pintar-pintar menentukan barang apa yang perlu dibawa atau tidak. Yang tidak boleh ketinggalan tentu alat-alat kebersihan, uang, obat-obatan, dan baju. Bawalah pakaian secukupnya dan dapat melindungi Anda dari cuaca tempat yang dituju. Biasanya para backpacker memang jarang tampil modis, mereka lebih memilih kenyamanan untuk urusan busana