Apakah Anda pria yang sudah lama berkeluarga namun belum memperoleh keturunan? Anda perlu mengecek tingkat kesuburan sperma. Menurut Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, seorang pakar andrologi (ilmu tentang kemandulan), sperma normal bisa terlihat kasat mata. Biasanya berwarna kelabu pucat dan mempunyai aroma khas seperti bunga akasia. Volume sperma umumnya sekitar 2-4 ml. Ketika dikeluarkan biasanya berbentuk gumpalan dan dalam beberapa menit kemudian gumpalan tersebut akan mencair. Itulah beberapa ciri sperma normal bila dilihat mata. Namun, untuk mengetahui kualitasnya apakah normal atau tidak, sebaiknya dilakukan cek kesehatan di laboratorium yang biasanya menggunakan mikroskop. Sebab untuk membuahi sel telur tidak hanya ditentukan oleh jumlah sperma yang banyak. Bila jumlah sperma banyak, tapi kualitasnya lemah atau bahkan mandul, kemungkinan sperma akan gagal membuahi sel telur (kompas.com, 9 Oktober 2013).
Bila kualitas sperma Anda kurang baik, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai cara-cara untuk memperbaiki kualitas sperma. Namun, tak ada salahnya mencoba cara-cara berikut ini untuk memperbaiki sperma Anda:
Mengkonsumsi Omega-3
Menurut Wendie Robbins, PhD., dari UCLA Fielding School of Public Health, mengkonsumsi asam lemak omega-3 bisa meningkatkan kualitas sperma. Hal itu berdasar pada penelitian konsumsi kacang walnut yang ditengarai bisa meningkatkan kualitas sperma. Dalam jurnal Human Reproduction juga pernah dimuat penelitian mengenai meningkatnya jumlah sperma setelah rutin mengkonsumsi suplemen minyak ikan yang mengandung omega-3 (webmd.com, 15 Agustus 2012).
Berhenti merokok
Merokok ternyata bisa berpengaruh terhadap kesuburan, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Laki-laki yang merokok ternyata jumlah spermanya bisa menurun. Dalam penelitian oleh jurnal Fertility and Sterility, jumlah sperma para perokok jumlahnya lebih rendah sekitar 17% dibanding laki-laki yang tidak merokok (webmd.com, 25 September 2013).
Meredakan stres
Meskipun masih dalam tahap penelitian lanjutan, para peneliti meyakini bahwa ada hubungan antara stres dan kesuburan. Menurut ahli kesehatan reproduksi dari Aberdeen Maternity Hospital, Alison McTavish, stres bisa menurunkan kesuburan. Menghabiskan waktu bersama dengan pasangan dalam suasana rileks bisa menjadi cara untuk meningkatkan kesuburan untuk proses kehamilan (webmd.com, 25 September 2013).
Untuk mengetahui lebih jauh tentang tingkat kesuburan sperma, Anda bisa melakukan cek kesehatan di laboratorium atas petunjuk dokter. Untuk itu, hubungi dokter atau ahli kesehatan terkait dengan kesuburan sperma Anda.
Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa berikan komentar Anda melalui kolom di bawah ini.