Berbuka puasa merupakan momen yang paling ditunggu umat Muslim yang menjalankan puasa. Karena itu tak jarang setelah seharian penuh menahan lapar dan dahaga, saat berbuka kadang dimanfaatkan untuk melahap aneka makanan dan minuman.
Buka puasa juga merupakan kesempatan untuk memulihkan stamina tubuh setelah beraktivitas. Namun harus diingat bahwa dalam mengkonsumsi makanan saat berbuka sebaiknya tetap memperhatikan porsinya agar jangan sampai berlebihan.
Menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ahmad Sulaeman, pola makan yang sehat akan membantu tubuh tetap sehat. Dia menyarankan agar saat berbuka puasa maupun sahur dengan memperbanyak makanan yang mengandung protein, serat, serta vitamin A, B dan C. Unsur-unsur gizi tersebut dapat memberikan kebugaran bagi tubuh sepanjang hari (liputan6.com, 2 Juli 2014).
Ahmad Sulaeman menambahkan, untuk menjaga pola makan yang baik saat bulan puasa juga harus tetap memperhatikan unsur karbohidrat. Hanya saja, disarankan agar karbohidrat yang dikonsumsi dari jenis nasi merah, roti gandum, ubi, jagung, dan singkong terutama saat makan sahur. Hal ini karena bahan-bahan makanan tersebut tidak menjadi pemicu penyakit diabetes.
Adapun menurut ahli diet Denny Santoso asupan nutrisi yang disarankan adalah komposisi 50% karbohidrat kompleks, 40-45% protein, dan 5-10% lemak sehat di setiap porsi makan. Sedangkan pembagian porsi kalori makanan yang disarankan yaitu 10-15% saat berbuka, 30-35% saat makan malam, 10-15% setelah selesai sholat tarawih, dan 30-35% saat sahur (duniafitnes.com, 10 Juli 2013).
Di samping itu saat buka atau sahur, sebaiknya menghindari minum kopi dan minuman lain yang manis berlebihan. Sebab kopi merangsang tubuh untuk sering buang air kecil sehingga air dalam tubuh berkurang, akibatnya dehidrasi dan lemas. Sedangkan minuman manis akan dicerna lebih cepat jadi cepat merasa lapar.
Minuman lain yang yang harus dihindari saat berbuka puasa adalah minuman dingin, bersoda, atau yang dicampur es saat berbuka. Pasalnya, es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi dan sangat diperlukan tubuh untuk memulihkan stamina tidak sempat disantap. Sedangkan minuman bersoda hanya memberi rasa kenyang tanpa gizi dan keasamannya rendah sehingga mengganggu pencernaan (duniafitnes.com, 10 Juli 2013).
Bila Anda ingin mengetahui pola makan yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda saat berpuasa, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Anda dapat juga tanya jawab dengan dokter ahli kesehatan, klik disini!
Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar serta pengalaman Anda tentang mengatur porsi makan ideal saat berpuasa.