Penghasilan yang diperoleh pekerja lepas cenderung tidak tetap. Bisa saja bulan ini Anda kebanjiran pekerjaan sehingga mendapat penghasilan yang berlipat dari biasanya. Namun, di bulan berikutnya Anda mungkin tak mendapat penghasilan sama sekali.
Untuk mengatasi tantangan itu, pekerja lepas dituntut lebih cermat dalam mengelola keuangan, seperti pengalaman Karin (Penulis lepas, 37 tahun), Kalau seluruh penghasilan dicampur dalam satu rekening, saya menjadi konsumtif karena melihat angka yang cukup besar di rekening, ungkapnya. Saya mensiasati persoalan itu dengan membuat satu rekening khusus untuk semua penghasilan saya. Setiap bulan saya ambil sejumlah dana dari rekening tersebut yang saya anggap sebagai penghasilan bulanan.
Dalam buku The Money Book for Freelancers, Part-Timers, and the Self-Employed, Joseph DAgnese dan Denise Kiernan memaparkan beberapa hal yang harus diperhatikan bagi pekerja lepas dalam mengelola keuangan:
1. Jangan habiskan sekaligus
Perlu diingat, Anda tidak mendapatkan pemasukan secara teratur. Oleh karena itu, jangan tergiur untuk menghabiskan penghasilan Anda sekaligus. Sebaiknya sisa penghasilan Anda disimpan dalam rekening terpisah.
2. Siapkan dana darurat
Jumlah dana darurat yang perlu dipersiapkan oleh pekerja lepas adalah 12 kali pengeluaran bulanan. Dana ini bisa digunakan untuk kondisi di luar dugaan, misalnya ada keterlambatan pembayaran dari pihak klien.
3. Sisihkan dana tambahan
Sisihkan dana tambahan dari penghasilan Anda untuk membayar pajak penghasilan, polis asuransi, dan tabungan pensiun. Sebagai pekerja lepas, Anda harus menanggung sendiri biaya asuransi kesehatan dan jaminan pensiun. Untuk mengetahui dana pensiun yang perlu Anda persiapkan, cek di sini.
4. Manfaatkan aplikasi ponsel
Gunakan alat bantu yang bisa memudahkan Anda dalam mengatur keuangan. Beberapa smartphone dilengkapi fitur yang membantu Anda mengelola keuangan, seperti iReconcile dan HomeBudget. Ada pula fitur Pageonce Money & Bills yang akan mengingatkan kapan Anda harus membayar tagihan.