Kartu kredit sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan finansial seseorang, misalnya dapat dimanfaatkan pada saat-saat darurat dan memudahkan dalam melakukan transaksi. Tapi kartu kredit juga dapat menimbulkan masalah keuangan jika tak tahu cara memanfaatkan kartu kredit dengan baik.
Menurut perencana keuangan Pandji Harsanto, sebagian masyarakat kita terlanjur mempersepsikan kartu kredit sebagai kartu utang, bukan sebagai kartu plastik yang dapat digunakan untuk memudahkan pembayaran. Perilaku nasabah yang seperti ini menjadikan utangnya semakin menumpuk dan kesulitan dalam melakukan pelunasan (kontan.co.id, 21 Desember 2011).
Ada tiga alasan kenapa Anda harus memantau penggunaan kartu kredit.
Pertama, bunga kartu kredit tinggi.
Menurut perencana keuangan Eko Endarto besaran beban bunga yang harus kita tanggung sebesar 3,5% 4,5% per bulan. Kalau dihitung tahunan, berarti besarnya adalah 54% per tahun (kontan.co.id, 29 Januari 2012).
Kedua, biaya-biaya yang dikenakan tinggi.
Menurut Eko, walaupun setiap transaksi yang berhubungan dengan perbankan dan produknya pasti dikenakan biaya, namun pada kartu kredit biaya ini lebih banyak dan besar. Bila kita ingin menarik uang tunai dari kartu kredit, biayanya lebih besar dibandingkan jika untuk belanja. Bila kita menggunakannya di luar negeri, biaya yang kita tanggung menjadi lebih tinggi lagi dan lebih beragam karena dikenakan biaya selisih kurs dan biaya penggunaan di luar negeri.
Ketiga, jika pembayaran kartu kredit Anda macet akan sulit bagi Anda untuk mengajukan aplikasi kredit lainnya.
Menurut perencana keuangan Prita Ghozie, jika Anda memiliki kartu kredit dari bank tertentu, di situ akan terlihat profil pembayaran Anda setiap bulan. Apakah selalu melunasi penuh tagihan atau hanya membayar cicilan minimumnya. Apakah Anda membayar tepat waktu atau melebihi batas waktu yang telah ditentukan (kontan.co.id, 2 Maret 2012). Dari rekam jejak kredit tersebut, Anda akan dimudahkan atau dipersulit saat hendak berurusan dengan lembaga keuangan.
Dari aspek kolektibilitas, kata Prita, rapor Anda dapat tergolong: lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, atau macet. Kredit Anda tergolong non-performing loan apabila termasuk kategori dalam perhatian khusus atau bahkan lebih buruk. Biasanya, aplikasi Anda akan ditolak jika nilai dari hasil proses BI Checking (pengecekan status kredit di Bank Indonesia) tergolong non-performing loan.
Semoga dengan mengetahui apa saja masalah yang ditimbulkan jika tidak memantau penggunaan kartu kredit, Anda jadi lebih bijak dalam menggunakan kartu kredit.
Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan pengalaman Anda tentang cara memanfaatkan kartu kredit yang bijak di kolom di bawah ini.