Selama bulan puasa, sebagian orang memanfaatkan momen ini untuk mencari penghasilan tambahan. Mereka membuat bisnis di bulan puasa dengan berjualan atau usaha lainnya. Barang-barang yang dijual biasanya beraneka ragam mulai dari hidangan untuk berbuka puasa dan sahur, peralatan beribadah, hingga kue kering lebaran. Bisnis merupakan usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, kelompok orang atau organisasi kepada konsumen atau masyarakat dengan tujuan utamanya adalah memperoleh laba. Masyarakat yang membuka bisnis di bulan puasa ini kebanyakan memiliki tujuan meraih keuntungan untuk tambahan penghasilan di hari raya. Tetapi tidak dapat dipungkiri, bisnis di bulan puasa juga ada risikonya! Apa saja? Ini lima risiko berbisnis di bulan puasa yang perlu Anda ketahui!
1. Banyak Pesaing
Alasan pertama mengapa bisnis di bulan puasa juga berisiko adalah adanya banyak pesaing. Misalnya saja, Anda membuka bisnis makanan untuk berbuka puasa atau bisnis kue kering. Bisnis musiman ini akan banyak pesaing karena kebanyakan orang berpikir yang sama. Para pesaing bisnis tersebut memiliki ragam produk dengan citarasa tersendiri dan menetapkan harga yang kompetitif sehingga ini bisa menaikkan persaingan bisnis yang Anda rintis.
Tip: Buat produk Anda sevariatif mungkin agar banyak pilihan bagi konsumen. Dan cari citarasa khas yang bisa Anda buat lain daripada produsen yang ada.
2. Harga Bahan Baku Naik
Di bulan puasa, biasanya harga bahan baku cenderung meningkat. Ini karena seiring meningkatnya permintaan kebutuhan pokok di pasar menjelang puasa sampai lebaran. Jadi, dibutuhkan modal yang besar karena biaya produksi juga membengkak. Jika keadaannya begini, maka para pedangang tidak bisa mengambil untung banyak karena khawatir ditinggal pembeli jika harga jualnya mahal. Inilah salah satu alasan bisnis di bulan puasa juga ada risikonya.
Tip: Rencanakan untuk membeli bahan baku dalam periode tertentu dan membelinya dalam jumlah yang cukup banyak. Biasanya harga bahan baku akan lebih murah bila membeli dalam jumlah banyak bukan dalam jumlah satuan.
3. Tidak Tahan Lama
Kebanyakan jenis barang yang digunakan untuk bisnis di bulan puasa adalah makanan. Bisnis makanan di bulan puasa yang merupakan produksi di rumah tentu tidak menggunakan pengawet. Ini membuat daya tahan makanan yang dijual tersebut biasanya tidak tahan lama. Jika makanan tersebut tidak laku selama jangka waktu tersebut, maka akan kadaluarsa. Dengan begitu, Anda pasti akan merugi. Tip: Untuk kebutuhan bahan baku harian seperti sayuran dan bahan lainnya beli secara harian di pasar tradisional dan simpan di lemari pendingin. Selain bahan baku lebih segar, harga di pasar tradisional cenderung lebih terjangkau.
4. Pembungkus Mudah Rusak
Risiko lainnya dari bisnis di bulan puasa adalah perangkat yang digunakan untuk pembungkus barang cenderung mudah rusak. Misalnya saja, Anda menjual makanan dengan bungkus toples atau pakaian dengan bungkus plastik biasanya akan mudah rusak bukan? Selain itu, jika kerusakannya secara tiba-tiba maka akan berdampak pada kelangsungan bisnis Anda. Tip: Pertimbangkan untuk membuat kemasan yang lucu agar menarik minat pembeli. Bila kemasan terlihat baik dan tidak murahan, Anda bisa mendapatkan kepercayaan pembeli bahwa barang yang Anda jual adalah barang yang berkualitas.
Dengan memahami 4 risiko bisnis di bulan puasa ini, maka Anda akan bisa mempertimbangkan keputusan terbaik bagi bisnis Anda. Bisa saja Anda tetap berbisnis namun dengan cara yang unik menurut Anda sehingga risiko menjadi kecil.