Makalah yang ditulis oleh Ashish Shrivastava, Tomas Pfister, Oncel Tuzel, Josh Susskind, Wenda Wang, Russ Webb dan Apple Inc. ini mengupas isu-isu yang dihadapi ketika ‘mengajari’ artificial intelligence untuk mengidentifikasi objek menggunakan gambar buatan yang dianggap lebih mudah daripada menggunakan foto biasa. Hal ini disebabkan karena gambar buatan sudah dari sananya dilabeli terlebih dahulu, sementara foto biasa mengharuskan seseorang untuk melabelinya. Tapi tentu saja, metode ini cukup bermasalah karena dengan meggunakan gambar buatan, maka algoritma akan kesulitan ketika mengidentifikasi citra yang ada di dunia nyata—karena gambar buatan tidak selamanya serupa dengan obyek yang ada di dunia nyata dengan variannya yang beragam. Sebagai solusinya, makalah tersebut menyebutkan metode pembelajaran Simulated+Unsupervised yang biasa digunakan peneliti Apple guna meningkatkan realisme yang ada pada gambar buatan.
Publikasi makalah ini merupakan sebuah langkah besar bagi Apple. Selama bertahun-tahun lamanya, Apple terkenal sangat tertutup dalam hal hasil penelitiannya. Setelah Apple menyadari bahwa sikapnya itu mempersulit usahanya untuk merekrut ahli-ahli AI yang berbakat, akhirnya Apple pun memutuskan untuk lebih terbuka dari sebelumnya. Seperti yang kita ketahui, dewasa ini software AI telah menjadi sebuah teknologi yang penting dalam berbagai bidang, mulai dari asisten digital hingga fitur tambahan pada kamera seperti yang ada di iPhone.