Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

3 Cara Efektif Mengatur Keuangan Bagi Perantau

Mencari nafkah bagi keluarga kadang mengharuskan Anda untuk bekerja jauh dari rumah dan keluarga. Tuntutan tugas dari kantor mungkin membuat Anda bekerja di luar kota, luar pulau, atau bahkan luar negeri. Dalam kondisi seperti ini, Anda harus menyiapkan pengeluaran ganda. Pertama untuk Anda sendiri dan kedua untuk keluarga di rumah.

Selain pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, Anda juga harus menyiapkan dana untuk pulang ke rumah yang tidak sedikit, misalnya untuk tiket pesawat atau kereta. Pengeluaran seperti ini harus diperhatikan dengan saksama, agar keuangan Anda tetap sehat. Berikut ini tiga cara mengelola gaji ketika menjadi perantauan:

Mengatur jadwal kepulangan

Bila Anda bekerja di luar kota, pasti ada rasa rindu untuk bertemu dan berkumpul bersama keluarga. Namun biaya pulang ke rumah ini tidak sedikit, apalagi Anda harus naik pesawat terbang. Agar biaya transportasi tidak membebani keuangan keluarga, Anda perlu mengatur jadwal kepulangan, misalnya 1-2 bulan sekali. Tentu jadwal kepulangan ini harus disesuaikan dengan anggaran Anda. Menurut perencana keuangan Rakhmi Permatasari, jika menggunakan public transport, apakah bus, kereta api, atau pesawat, lebih baik membeli tiket dari jauh-jauh hari.[1]

Membuat alokasi dana


Uang gajian setiap bulan harus Anda hitung dan bagi secara cermat. Misalnya saja biaya hidup bagi Anda pribadi maupun dana hidup bagi keluarga di rumah. Menurut perencana keuangan Prita Ghozie, alokasi yang ideal untuk gaji bulanan adalah untuk dana sosial 5%, dana darurat dan premi asuransi 10%, biaya hidup rutin pribadi dan keluarga 50%, tabungan untuk kebutuhan setahun 10%, investasi jangka menengah dan panjang 15%, serta untuk bersenang-senang 10%.[2] .

Mencatat pemasukan dan pengeluaran

Mencatat pemasukan dan pengeluaran juga perlu Anda lakukan. Ketika gaji Anda terima, termasuk bonus atau uang lembur, catat di sebuah tabel. Buatlah tabel pengeluaran di sebelahnya dan catatkan rencana pengeluaran maupun uang yang sudah Anda keluarkan. Dalam edukasi keuangan yang dikeluarkan Bank Indonesia, disebutkan bahwa hal tersebut diperlukan untuk memudahkan Anda dalam mengatur keuangan pada bulan berjalan maupun bulan berikutnya.[3]

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga cara mengelola gaji Anda melalui kolom di bawah ini.

 


[1] Kontan.co.id, 5 Agustus 2013

[2] pritaghozie.com, 25 September 2015

[3] bi.go.id, 27 Juli 2015