Semua orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Salah satunya adalah memberikan pendidikan terbaik untuk masa depannya. Namun, mempersiapkan dana pendidikan anak bukanlah perkara mudah. Apalagi dana pendidikan setiap tahun terus mengalami kenaikan.
Banyak cara untuk menyiasati persiapan dana pendidikan anak. Anda bisa memulainya dengan menabung atau dengan berinvestasi. Apalagi saat ini banyak produk perbankan yang menawarkan program dana pendidikan anak, seperti tabungan pendidikan. Selain itu, ada juga produk asuransi yang menawarkan pembiayaan pendidikan anak jangka panjang lewat asuransi pendidikan.
Ternyata banyak orangtua yang selama ini menganggap jika asuransi anak dan tabungan pendidikan adalah dua hal yang sama. Padahal, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Yuk, simak penjelasan berikut!
BACA JUGA: PILIHAN RENCANA DANA PENDIDIKAN
Tabungan Pendidikan
Tabungan merupakan salah satu bentuk produk perbankan yang saat ini banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Karena merupakan produk bank maka tabungan ini mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dengan jaminan ini, ketika bank tempat Anda menabung bangkrut, dana Anda tidak akan ikut hilang.
Tabungan pendidikan termasuk dalam produk tabungan berjangka. Lamanya jangka waktu biasanya mulai 2 tahun ke atas. Jika memilih produk tabungan pendidikan, Anda diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah dana selama jangka waktu yang telah disepakati. Ketika jatuh tempo berakhir, dana tersebut bisa ditarik dengan imbal hasil keuntungan yang tidak terlalu besar. Biasanya tabungan pendidikan hanya menawarkan bagi hasil sekitar 5-7% per tahun.
Asuransi Pendidikan
Pada dasarnya asuransi pendidikan merupakan bentuk kombinasi dari asuransi jiwa berjangka atau term life insurance dengan tambahan berupa produk tabungan. Namun karena produk ini dikeluarkan oleh pihak perusahaan asuransi maka tidak dijamin oleh LPS. Jadi, bisa saja risiko kehilangan dana terjadi dan Anda tidak bisa menuntut perusahaan asuransi.
Karena ini merupakan bagian dari asuransi, maka selain membayarkan premi setiap bulan, Anda juga wajib menyetor sejumlah dana sampai batas polis berakhir.
Ketika anak Anda masuk ke SD, SMP, SMA, hingga universitas, pihak asuransi akan mengeluarkan sejumlah dana untuk kebutuhan tersebut. Karena ini merupakan produk investasi, maka dana yang Anda miliki bisa jadi akan berkurang, tetap, atau bertambah hingga beberapa kali lipat tergantung dari pertumbuhan produk investasi tersebut.
Selain memahami perbedaan kedua jenis produk pembiayaan pendidikan tersebut, yang terpenting adalah mengetahui waktu yang tepat untuk mulai menyiapkan dana pendidikan anak. Lalu kapan waktu yang tepat untuk memiliki asuransi anak atau tabungan pendidikan? Jawabannnya, saat ini juga.
BACA JUGA: MENGATUR DANA PENDIDIKAN UNTUK HOMESCHOOLING