Halo Ibu Prita,
Saya seorang karyawati swasta dan memiliki anak yang baru berusia 10 bulan. Saya ingin merencanakan masa depan si kecil. Secara umum, apakah lebih baik saya menggunakan asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan? Terima kasih.
Salam,
Indah Yulianti
Halo Indah,
Mempersiapkan dana pendidikan idealnya memang sejak dini. Mengapa? Karena makin lama kita mempersiapkan, makin besar pula potensi dana yang terkumpul. Selain itu, makin lama waktu untuk mengumpulkannya dan makin tinggi potensi return yang bisa kita dapatkan.
Berdasarkan riset yang kami lakukan, rata-rata kenaikan biaya pendidikan SD hingga SMA di Indonesia mengalami kenaikan hingga 15% per tahun. Perencanaan dana pendidikan merupakan salah satu tujuan penting dalam pengelolaan keuangan keluarga dan perlu dipersiapkan sejak dini dengan investasi rutin.
Asuransi pendidikan adalah produk asuransi jiwa dengan nilai tunai yang bisa diambil dalam jangka waktu tertentu, dan dana tunai tersebut dapat digunakan sebagai dana pendidikan. Sayangnya, produk ini kurang efektif untuk investasi dana pendidikan karena kurang efisien. Terutama dari sisi biaya, karena Anda harus menanggung biaya premi asuransi dan biaya investasi.
Sementara Tabungan Pendidikan biasanya berupa produk tabungan berjangka dengan bunga di atas bunga tabungan atau bunga deposito. Yang harus Anda perhatikan adalah apakah tingkat bunga yang ditawarkan cukup untuk mengejar kenaikan biaya pendidikan di masa yang akan datang?
Jika Anda berinvestasi, pertimbangkan potensi keuntungan, profil risiko investor, dan jangka waktu yang dibutuhkan. Saya sarankan Anda untuk mulai berinvestasi dana pendidikan anak dengan beberapa tips sebagai berikut:
1. Buatlah rencana investasi dana pendidikan secara bertahap dengan jangka waktu yang berbeda-beda, misalnya:
a. Dana TK • 3 tahun lagi
b. Dana SD • 5 tahun lagi
c. Dana SMP • 11 tahun lagi
d. Dana SMA • 14 tahun lagi
e. Dana kuliah • 17 tahun lagi
2. Kumpulkan informasi tentang biaya yang diperlukan untuk tiap tingkat tersebut. Anda bisa mendapatkan informasi dari obrolan dengan ibu-ibu lain yang anaknya telah bersekolah. Mengetahui jumlah yang dibutuhkan akan membantu Anda memprediksi jumlah investasi yang harus dilakukan.
3. Pertimbangkan inflasi. Cek kebutuhan dana pendidikan anak Anda dengan nilai nanti menggunakan kalkulator pendidikan.
4. Gunakan produk yang berbeda sesuai dengan jangka waktu investasinya. Makin lama waktunya, makin tinggi resiko yang bisa diambil. Dengan jangka waktu lebih dari 5 tahun, Anda bisa menggunakan reksa dana saham.
5. Lakukan investasi secara rutin setiap bulan untuk memastikan terkumpulnya dana pendidikan pada waktu yang dibutuhkan.
Selamat menyiapkan dana pendidikan!