Dear Ibu Prita,
Anak saya belum genap berusia 1 tahun, tapi saya sudah memikirkan pendidikan anak kelak. Saya ingin memilih asuransi pendidikan syariah. Banyak asuransi yang berkembang saat ini membuat saya bingung untuk memilihnya. Kira-kira apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih asuransi pendidikan syariah?
Salam,
Guntur
Bapak Guntur,
Langkah Anda sangat bijak mengenai persiapan dana pendidikan anak sedari dini. Sebelum saya menjawab pertanyaan terkait asuransi pendidikan syariah, perkenankan saya untuk sedikit mengulas tentang apa itu asuransi pendidikan terlebih dahulu.
Asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka plus tabungan. Fitur utama adalah asuransi jiwa yang akan akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah tabungan yang mendorong Anda untuk mengumpulkan saldo sebagai dana yang digunakan saat anak masuk jenjang pendidikan tertentu.
Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika tertanggung tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada. Namun, apabila tertanggung meninggal dunia selagi masa polis berjalan, maka selain mendapatkan manfaat klaim atas uang pertanggungan, Anak juga akan tetap mendapatkan manfaat dari saldo tabungan yang sudah dijanjikan sesuai kontrak asuransi.
Asuransi pendidikan ditawarkan dalam bentuk konvensional dan syariah. Perbedaan utama antara keduanya terletak di cara pengelolaan asuransi yang harus sesuai dengan kaidah dan prinsip Syariah Islam. Ada beberapa pertimbangan sebelum memilih asuransi pendidikan syariah. Simak tips berikut ini:
1. Mengetahui Kebutuhan
Anda harus memahami kebutuhan dana pendidikan untuk anak. Caranya, tentukan untuk jenjang pendidikan apa yang Anda inginkan untuk menghitung persiapan dananya, apa jenis sekolah yang akan Anda pilih, biaya saat ini, serta jangka waktu hingga Anak akan masuk sekolah.
2. Memilih Perusahaan Pengelola Asuransi Syariah
Sebaiknya memilih perusahaan asuransi yang memiliki rekam jejak baik untuk pembayaran klaim kepada nasabahnya. Semua lembaga keuangan syariah termasuk asuransi syariah juga harus mempunyai Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS beranggotakan orang-orang yang memahami ekonomi syariah. Keberadaan DPS akan menjamin bahwa semua produk asuransi dikelola dengan cara-cara yang dihalalkan secara syariah.
3. Pahami Akad (Perjanjian) Asuransi Syariah
Akad asuransi syariah, tidak ada istilah dana hangus untuk asuransi jiwa. Sehingga, apabila nasabah tidak lagi membayar premi dan polis berhenti, maka seharusnya dana premi yang sudah disetor sebelumnya sebagian masih menjadi hak peserta. Sisa dana premi ini tetap ada meski jumlahnya tidak 100%.
4. Bandingkan Manfaat dan Premi
Asuransi Pendidikan Syariah Asuransi pendidikan syariah yang tradisional memberikan jaminan atas nilai pertanggungan dan juga saldo tabungan yang akan terbentuk setiap tahunnya. Bandingkanlah beberapa jenis asuransi pendidikan dan periksa besaran premi yang harus Anda bayarkan. Biasanya, pembayaran premi secara bulanan akan sedikit lebih mahal dibandingkan pembayaran premi secara tahunan atau sekaligus.
5. Memilih Agen Penjual
Pilihlah agen penjual asuransi yang Anda percayai bisa memberikan penjelasan produk secara benar dan lengkap. Agen penjual yang profesional memiliki nomor keanggotaan AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia). Pastikan agen penjual mampu menjawab seluruh pertanyaan yang Anda sampaikan, sebelum Anda menandatangani kontrak perjanjian asuransi.
Selamat memilih asuransi pendidikan syariah. Live a Beautiful Life!