Setelah menguasai dunia tarik suara dan merambah dunia perfilman, kini Beyoncé terjun ke dalam industri startup teknologi. Penyanyi asal Houston ini dikabarkan telah menanamkan dana sebesar $150.000 (setara Rp 1,95 Milyar) pada sebuah startup bernama Sidestep.
Sidestep merupakan sebuah aplikasi yang mempermudah penggunanya untuk membeli merchandise konser musik tanpa harus berlama-lama antri untuk mendapatkannya pada saat pertunjukan. Beyoncé mulai tertarik pada startup ini ketika mereka turut berkontribusi dalam penjualan merchandise tur “Formation” Beyoncé. Selain menjual merchandise Beyoncé, Sidestep juga menjual merchandise dari musisi lain seperti Adele, Weezer, Panic! at the Disco, Guns N’ Roses, dan Fall Out Boy. Setelah melihat perkembangan dan kesuksesan aplikasi tersebut yang sangat cepat, Beyoncé dan Parkwood Entertainment—manajemen yang didirikannya—memutuskan untuk berinvestasi pada startup tersebut.
Ini sebenarnya bukan yang pertama kalinya Beyoncé berinvestasi pada startup. Penyanyi yang dijuluki Queen B ini merupakan pemegang saham di layanan streaming Tidal, sebagai hasil dari kesepakatannya untuk memberikan akses awal terhadap musiknya pada layanan streaming tersebut. Sebelumnya, ia juga pernah berinvestasi pada WTRMLN WTR, sebuah perusahaan minuman semangka. Ia pun disinyalir memiliki hubungan kerja sama dengan mesin pembuat jus, Juicero, meskipun perusahaan yang bersangkutan menolak untuk membicarakan hubungan mereka. Kini, dengan investasinya terhadap Sidestep ia bisa secara langsung membantu sesama artis dan musisi untuk menghasilkan uang.
Sejauh ini, Sidestep berhasil mendulang total dana senilai $1,7 juta (setara Rp 22 Milyar)dari Beyoncé dan investor lainnya, seperti aktor dan musisi Jared Leto; mantan manajer Lady Gaga, Troy Carter dan Cross Culture Ventures; dan mantan CEO LA Dodgers. Aplikasi ini telah mendulang lebih dari $2 juta (setara Rp 25,9 Milyar) dalam penjualannya, meningkat hampir 10 kali dari jumlah penjualan pada tahun lalu.