Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Cermati Kandungan Vitamin Asupan Si Kecil

Melihat si kecil mengunci rapat mulutnya ketika disuapi, orangtua umumnya akan cemas. Meskipun badannya terlihat fit, aktif, dan tidak disertai tanda-tanda sakit. Hal itulah yang terjadi pada Ika (34) ketika anaknya tak mau makan. Berkonsultasi ke dokter terkadang jadi pilihan dan biasanya Ika minta resep multivitamin kepada dokter untuk anaknya.

Beberapa anak mungkin doyan makan, tapi bila diberikan menu tertentu. Ia hanya mau bila makan menu kesukaannya dan bukan pola makan sehat seperti yang direkomendasikan banyak ahli gizi. Anak yang suka pilih-pilih makanan ini disebut sebagai picky eater. Bila seorang anak menjadi seorang picky eater, orangtua tetap harus berusaha memberikan menu yang beragam.[1]

Memberikan menu beragam kepada anak ini perlu dilakukan agar asupan nutrisi si kecil terpenuhi. Orangtua memang harus lebih kreatif dalam memberikan menu makanan kepada si kecil. Sebagai contoh ketika si kecil sulit makan sayur, orangtua bisa berkreasi membuat risoles dengan isi kentang dan wortel. Dalam beberapa kasus, anak yang tidak mau makan sayur berkuah, mau makan sayur ketika diolah dalam bentuk lain seperti risoles. Hal itu juga yang dilakukan oleh Ika dan ternyata berhasil.


Perlu dipahami juga bahwa proses memberi makan anak adalah proses yang penuh kesabaran dan kasih sayang. Memberi makan anak adalah sebuah proses pendidikan atau pelatihan yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Jadi orangtua harus memiliki kesabaran ekstra ketika melihat si kecil sedang sulit makan dan tetap berusaha bagaimana caranya agar si kecil mau makan.[2]

Sementara itu bila anak-anak sudah mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang seimbang gizinya, maka anak tak perlu lagi asupan suplemen. Asupan gizi yang cukup artinya anak mendapatkan asupan gizi dengan jumlah mencukupi dan seimbang jenisnya mulai dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh.[3]

Jika ingin mengetahui bagaimana kecukupan gizi yang tepat bagi anak, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter di sini atau ahli gizi anak.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pola makan sehat anak versi Anda melalui kolom di bawah ini.