Chan Zuckerberg Initiative (CZI), sebuah Perseroan Terbatas milik CEO Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan, mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi mesin pencari karya ilmiah berbasis artificial intelligence (AI) bernama Meta dan membuatnya bebas untuk digunakan secara gratis oleh semua orang.
Layanan Meta sendiri sebelumnya dikenal dengan nama Sciencescape dan bertujuan untuk membantu para peneliti guna mendapatkan akses pada makalah terbaru dan terbaru. Layanan ini mendata seluruh repositori makalah semacam PubMed, lalu mengidentifikasi dan membuat profil untuk penulis. Ia juga dapat menganalisa siapa yang dikutip atau tautan apa yang terdapat dalam makalah tersebut. Singkatnya, layanan ini kurang lebih seperti Google untuk sains yang dapat mempermudah siapapun untuk menemukan makalah yang relevan dan memprioritaskan mana makalah yang harus dibaca.
“Meta dapat membantu para ilmuwan untuk belajar dari penemuan orang lain secara langsung, menemukan makalah penting yang mungkin telewatkan, atau bahkan memprediksi ke mana arah tujuan dari bidang [yang] mereka [tekuni],” tulis Cori Bargmann selaku presiden divisi sains, dan Brian Pinkerton selaku CTO dari CZI dalam sebuah postingan Facebook. Selain itu juga, mereka pun menjelaskan potensi dari teknologi yang dimiliki Meta:
“Seorang peneliti bisa menggunakan Meta untuk membantu mengidentifikasi teknik baru dalam memahami penyakit arteri koroner; seorang mahasiswa pascasarjana bisa mengetahui bahwa dua penyakit yang berbeda mengaktifkan jalur pertahanan kekebalan tubuh yang sama; dan para dokter bisa dengan cepat menemukan ilmuwan yang tengah mengembangkan pengobatan virus Zika yang paling menjanjikan,”
Kurang lebih satu tahun lalu, Zuckerberg dan Chan berkomitmen untuk menyumbangkan hampir seluruh dari kekayaannya dan memberikan $3 milyar dalam usahanya untuk menyembuhkan semua penyakit. Langkah untuk mengakuisisi Meta ini dinaggap sejalan dengan misi yang telah mereka canangkan.