Siapa yang tidak tahu Clash of Clans? Mobile game buatan Supercell yang merupakan salah satu permainan terpopuler di dunia ini kabarnya telah diblokir di Iran. Alasannya, permainan tersebut dianggap mengandung konten kekerasan dan mendukung perang antar suku. Mengingat permainan ini sangatlah addictive alias bikin kecanduan para pemainnya, pihak regulator Iran pun mendesak pemerintah untuk memblokir Clash of Clans. Menyusul pengumuman tersebut, Departemen Hukum Iran pun memutuskan untuk membatasi akses terhadap Clash of Clans di negara tersebut.
Seperti yang dilansir oleh BBC, sebanyak hampir 64% mobile gamer di Iran memainkan permainan tersebut. Beberapa pemain Clash of Clans di Iran melaporkan bahwa memang kini mereka kesulitan untuk mengakses permainan tersebut. Namun, mereka juga mengungkapkan bahwa ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengakali pemblokiran ini, seperti menggunakan VPN. Ini bukanlah yang pertama kalinya Iran memblokir mobile game. Sebelumnya, Pokemon GO dari Niantic juga diblokir karena dianggap bisa membahayakan keselamatan dan melanggar privasi.
Bagi yang belum tahu, Clash of Clans merupakan sebuah online multiplayer game bergenre strategi yang pertama kali diluncurkan di iOS pada tahun 2012. Setahun kemudian, permainan itu pun akhirnya tersedia untuk perangkat Android. Belum genap setahun, Clash of Clans sudah memasuki jajaran mobile game terpopuler dan tersukses, baik di App Store maupun Google Play dengan perkiraan pendapatan sebesar $1,5 juta (setara Rp 20,1 milyar) per harinya.
Dalam Clash of Clans, pengguna dapat membangun atau bergabung dalam sebuah komunitas (dalam bentuk clan), melatih prajurit, dan menyerang pemain lain untuk mendapatkan gold, elixir, dan dark elixir. Ketiga resource tersebut kemudian bisa digunakan untuk melatih dan mengupgrade prajurit, serta meningkatkan pertahanan. Pengguna juga bisa terjun ke medan perang bersama dengan klannya untuk meraih bonus resources bagi pemenang perang antar klan.