Pemilik proyek luar angkasa SpaceX, Elon Musk, baru saja mengunggah foto di Instagram pribadinya yang cukup menarik perhatian netizen. Ia memamerkan foto baju luar angkasa besutan SpaceX yang diklaim sudah diuji dan bisa digunakan. Ia mengakui bahwa untuk membuat baju luar angkasa yang berfungsi dengan baik serta terlihat menarik sangatlah sulit.
“Perlu dicatat bahwa baju yang kami desain benar-benar befungsi. Baju ini sudah diuji dengan tekanan vakum,” jelasnya dalam caption foto yang diunggahnya.
Baju luar angkasa ini dilengkapi helm yang tampaknya memiliki bobot yang ringan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan baju astronaut NASA yang cenderung besar. Meski demikian, Musk tidak menjelaskan lebih lanjut terkait penggunaan baju astronaut ini dalam waktu dekat.
Musk mengatakan, SpaceX akan memberikan rincian lebih lanjut tentang pesawat ruang angkasa pertamanya dalam beberapa hari mendatang.
Terkait hal ini, laman The Verge menyebutkan bahwa baju luar angkasa SpaceX ini akan digunakan oleh astronaut saat terbang menggunakan Dragon Capsule. Baju ini akan mulai dikenakan oleh astronaut NASA dalam program penerbangan komersil saat SpaceX mulai membawa awak ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Baju luar angkasa besutan Boeing
Pada Januari lalu, Boeing sudah memamerkan desain baju luar angkasa yang digunakan oleh astronaut dalam perjalanan ke ISS. Salah satu inovasi dari kostum baru tersebut adalah sarung tangan yang bisa digunakan di permukaan layar sentuh. Boeing memperkenalkan kostum antariksa ini tepat pada Rabu, 25 Januari 2017.
Dibandingkan pakaian antariksa dari NASA sebelumnya, desain yang digunakan kali ini membuatnya jauh lebih ringan. Dengan total bobot 9 kg, kostum ini lebih ringan 4,5 kg dari versi pendahulunya. Selain itu, kostum yang didominasi warna biru ini juga dibuat lebih fleksibel terutama di bagian siku dan lutut.
“Bagian terpenting adalah pakaian ini bisa membuatmu bertahan hidup,” ujar astronaut Eric Boe, seperti dikutip dari laman resmi NASA.
Dalam hal keamanan, udara di dalam kostum Boeing Starliner bisa ditekan untuk melindungi sang astronaut di saat-saat darurat. Sedangkan helm yang biasanya terpisah dari kostum kini jadi satu paket, disertai dengan headset sebagai alat komunikasi astronaut. Sebelumnya, helm astronaut selalu terpisah dari kostum.
Sedangkan mengenai sirkulasi udara, kostum ini dirancang untuk bisa mendorong angin keluar. Namun di sisi lain, kostum ini tidak bisa ditembus oleh air.
Dari semua fitur kostum Boeing ini, sarung tangan adalah bagian paling inovatif. Ini merupakan sarung tangan astronaut pertama yang peka layar. Tujuannya adalah untuk memudahkan para astronaut mengoperasikan layar sentuh di dalam kokpit.
Boeing merancang kostum antariksa ini untuk melindungi astronaut yang akan menumpangi Starliner, kapsul antariksa buatan Boeing yang dijadwalkan meluncur di 2018 nanti.
Boeing beserta SpaceX milik Elon Musk, Blue Origin dari Jeff Bezos, dan Virgin Galactic dari Richard Branson adalah pihak swasta yang terdaftar bekerja sama dengan NASA untuk menjelajah luar angkasa.
Dengan kostum anyar dan Starliner yang dijadwalkan mengangkasa tahun depan, Boeing selangkah lebih maju dibanding kompetitornya. “Bagi saya, ini pertanda jelas bahwa kita sudah jauh lebih maju dan lebih dekat dari sebelumnya,” pungkas Chris Ferguson, mantan astronaut NASA sekaligus direktur Crew and Mission Systems di Boeing.