Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Gejala Bronkitis dan Tuberkulosis

Salam Dokter,

Pada tahun 2003, saya pernah divonis mengidap penyakit bronkitis. Dokter memperbolehkan saya untuk rawat jalan hingga akhirnya sembuh. Pada awal 2013, saya terkena batuk yang tidak kunjung sembuh. Dan setelah diperiksa, ternyata saya mengidap penyakit tuberculosis (TB). Dari situ saya minum obat selama enam bulan. Setelah selesai saya tidak melakukan pemeriksaan kembali karena saya kuliah di luar pulau. Tapi sekarang saya rentan sekali dengan cuaca dingin. Jika terkena cuaca dingin, saya langsung batuk dan berkeringat. Saya ingin bertanya apakah gejala penyakit bronchitis dan TB sama? Apakah bisa dikatakan geek saya sekadar alergi terhadap udara dingin atau malah penyakit saya belum sembuh total?  Terima kasih.

Salam,

Dika Whammy

 

Dear Bpk. Dika Whammy,

Salam sehat untuk Bapak dan Keluarga. Terima kasih atas pertanyaan yang telah diberikan.

Sebelum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kemungkinan kondisi yang sedang Bapak alami saat ini, ijinkan kami menerangkan sekilas tentang gejala batuk.

Batuk adalah respons tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dan melindungi paru-paru dari partikel yang telah dihirup. Batuk terdiri dari dua macam, batuk kering dan berdahak, yang terkadang dapat bercampur dengan darah. Dahak adalah campuran dari lendir (mukus), kotoran (debris) dan berbagai macam sel yang dikeluarkan oleh paru.

Gejala batuk yang Bapak miliki dalam dunia medis dikategorikan sebagai batuk kronis, karena durasi terjadinya lebih dari 3 minggu. Batuk kronis dapat dipicu oleh beberapa kondisi seperti bronkitis kronis, paska penggunaan nasal drip, iritasi saluran pernapasan paska infeksi, refluks lambung, penggunaan obat anti hipertensi golongan ACE inhibitor, tuberkulosis, infeksi jamur, atau kanker paru. Pada beberapa kasus, batuk juga dapat dipicu karena adanya asma atau alergi.

Bronkitis dan Tuberkulosis adalah dua jenis penyakit yang berbeda, dengan penyebab yang berbeda pula. Bronkitis kronis biasanya dialami oleh perokok, yang terjadi karena adanya infeksi bakteri dan atau virus di saluran pernapasan. Adapun gejala batuk yang muncul adalah batuk berdahak bening, putih, kuning, hijau hingga bercampur bercak darah. Selain batuk, biasanya penderita juga merasakan adanya rasa nyeri, sesak napas atau gatal di dada, khususnya ketika menarik napas panjang, atau saat batuk itu sendiri. Badan pun mudah terasa lelah, dan hidung pun kerap kali tersumbat. Gejala yang perlu diwaspadai adalah demam ringan, yang berada di kisaran 38,3 derajat celsius. Pergelangan kaki, kaki dan tungkai dapat membengkak dengan wajah, pipi, telapat tangan atau selaput lendir bewarna kemerahan. Penderita pun juga mengeluhkan adanya gejala sakit kepala serta gangguan penglihatan. Selain pemeriksaan fisik, diagnosa bronkitis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan rontgen dada, tes fungsi paru-paru dan gas pada darah arteri.


Sedangkan Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit di saluran pernapasan karena adanya infeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditandai dengan gejala batuk kronis berdahak yang terkadang tercampur oleh darah, demam, keringat di malam hari, dan turunnya berat badan. Diagnosa dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan rontgen dada, kultur mikrobiologis cairan tubuh, pemeriksaan darah, serta tes tuberkulin kulit. Pengobatan dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan, dengan evaluasi paska pengobatan untuk mengetahui keberhasilan paska terapi yang sangat bergantung pada kepatuhan penderita dalam mengkonsumsi obat serta asupan makanan harian yang hendaknya mengandung gizi yang baik dan tinggi protein. Apabila terjadi kasus kambuh ataupun gagal pengobatan, biasanya dilakukan uji resistensi untuk menentukan langkah terapi berikutnya.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, karena baik bronkitis maupun tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan atau bakteri, maka penting bagi Bapak dan keluarga untuk membiasakan diri hidup sehat, dengan asupan nutrisi yang seimbang serta rajin mencuci tangan. Khusus untuk penyakit tuberkulosis yang mudah menular secara inhalasi, ada baiknya Bapak memeriksakan kerabat, teman maupun keluarga yang sering berinteraksi (terutama yang tinggal serumah) untuk memeriksakan diri ke dokter guna memastikan tidak adanya infeksi penyakit yang sama. Hindari tindakan membuang ludah sembarangan, hindari pula rokok dan asap rokok, tingkatkan konsumsi air putih hingga 8 gelas sehari, olahraga secara teratur, tidur cukup serta terus berpikir positif.

Sulit bagi kami untuk memastikan hal yang melatarbelakangi gejala batuk yang Bapak alami tanpa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terlebih dahulu, karena memang alergi (terhadap udara dingin, debu, dan lain-lain) pun juga dapat menyebabkan batuk. Untuk sementara, gunakan masker saat beraktivitas hingga Anda mendapatkan kepastian diagnosa dari Dokter, dan segera periksakan diri agar latar belakang penyakit dapat diketahui dan Bapak pun mendapatkan tata laksana terbaik dari kondisi yang ada. Gunakan pakaian hangat bila beraktivitas di udara dingin, hindari paparan AC, kipas angin ataupun alat pendingin lainnya.

Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Salam,

Dr. Devina Nova Estikaratri