Gula adalah salah satu nutrisi penting bagi tubuh. Gula penting sebagai asupan energi bagi tubuh. Menurut dr. Hario Tilarso, makanan dengan kandungan gula yang tinggi merupakan pilihan terbaik bagi atlet untuk memulihkan tenaga dengan cepat. Kandungan gula dalam pisang adalah salah satu pilihan terbaik bagi atlet untuk memulihkan tenaga di sela olahraga (Kompas.com, 1 April 2014).
Gula secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu fruktosa dan glukosa. Kedua jenis gula ini merupakan dua jenis gula yang terdapat pada gula dapur serta buah-buahan. Namun, fruktosa juga sering dijumpai pada minuman ringan dan makanan yang diproses. Kedua gula ini mempunyai karakter yang berbeda. Menurut penelitian dari Yale School of Medicine yang dimuat pada Journal of The American Medical Association, disebutkan bahwa kedua jenis gula ini berpengaruh terhadap rangsangan pada otak yang kemudian akan mempengaruhi pola makan (News.yale.edu, 1 Januari 2013).
Menurut Dr. Robert Sherwin, kepala penelitian pada proyek yang berjudul Effects of Fructose vs Glucose on Regional Cerebral Blood Flow in Brain Regions Involved With Appetite and Reward Pathways tersebut, glukosa menekan aktivitas otak yang bertugas menimbulkan nafsu makan. Sementara fruktosa justru akan merangsang bagian otak agar Anda makan lebih banyak. Secara sederhana, glukosa mengurangi nafsu makan, sementara fruktosa justru meningkatkan nafsu makan. Bila kadar fruktosa berlebih dalam tubuh Anda, maka keinginan untuk makan akan meningkat.
Dr. Robert Sherwin menambahkan bahwa mengkonsumsi fruktosa bisa dikaitkan jenis jenis penyakit yang timbul karena obesitas (kegemukan). Semakin banyak kandungan fruktosa yang Anda konsumsi, maka semakin tinggi risiko obesitas yang mungkin akan menimpa Anda. Obesitas seperti diketahui merupakan salah satu faktor pemicu diabetes dan penyakit jantung.
Untuk lebih jelas mengenai makanan apa saja yang mengandung glukosa atau fruktosa serta upaya mencegah jenis jenis penyakit akibat asupan gula tertentu, Anda bisa bertanya kepada dokter atau ahli nutrisi, atau Anda dapat lebih mencermati kandungan makanan yang Anda konsumsi.
Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda melalui kolom di bawah ini.