Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Hal Ini Membuat Premi Asuransi Anda Tinggi

Anda barangkali pernah bertanya-tanya, mengapa premi asuransi Anda dengan pasangan atau orang lain yang memiliki produk asuransi sejenis bisa berbeda? Rupanya, tinggi atau rendah biaya premi asuransi serta terjadinya perbedaan harga yang harus dibayar dipengaruhi oleh beberapa faktor. 

Menurut Harriett E Jones, dalam bukunya Principles of Insurance: Life, Health, and Annuities (LOMA, 2005), tingginya premi asuransi dipengaruhi oleh beberapa hal berikut, yaitu:

Usia calon pemegang polis

Semakin tua calon pemegang polis, premi asuransi yang harus dibayarkan biasanya semakin mahal. Sebab, saat makin tua, orang cenderung lebih mudah sakit dan waktu sakitnya juga lebih lama.  

Riwayat kesehatan

Calon pemegang polis akan dilihat riwayat kesehatannya di masa lalu. Ini akan dijadikan acuan untuk menentukan premi yang harus dibayar. Misalnya, apakah pernah terkena penyakit berat atau pernah dioperasi. Jika terindikasi pernah terkena penyakit berat, biasanya preminya akan lebih mahal.

Jenis kelamin

Menurut Iskandar Kasir, dkk (Iskandar Kasir, dkk. Dasar-dasar Asuransi Jiwa, Kesehatan, dan Anuitas. Jakarta: AAMI, 2011, hal. 98), pada umumnya perempuan mempunyai harapan hidup yang lebih panjang dari laki-laki, sehingga tarif preminya biasanya lebih rendah.


Pekerjaan

Jenis pekerjaan seseorang juga berpengaruh terhadap mahalnya premi. Orang yang banyak bekerja di kantor atau di lapangan, tentu risikonya lebih banyak yang di lapangan. Sehingga, pekerja di lapangan preminya akan lebih tinggi. Misalnya, orang yang bekerja di perusahaan pertambangan. Mereka yang bekerja langsung di lokasi pertambangan dengan mereka yang bekerja di bagian manajemen perusahaan yang jarang turun ke lapangan nilai preminya berbeda. 

Kegemaran

Orang yang punya hobi hal-hal berisiko, misalnya menyelam atau mendaki gunung, biasanya punya premi yang lebih mahal. Sebab, kecenderungan ia kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit lebih tinggi dibanding mereka yang hobinya mengoleksi perangko.

Kebiasaan dan gaya hidup

Faktor kebiasaan dan gaya hidup juga kerap ditanyakan saat mengisi data ketika hendak membeli asuransi. Sebab, gaya hidup seseorang kerap menentukan risiko kesehatannya. Misalnya, orang yang suka minum alkohol atau merokok biasanya preminya akan lebih tinggi.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Bagikan juga pengalaman Anda terkait pembayaran premi asuransi melalui kolom berikut.