Kondisi seperti apa yang membuat Anda mudah tertidur nyenyak di malam hari? Suara televisi yang diputar rendah, ruangan yang senyap, ruangan yang remang-remang, atau kamar tidur yang gelap? Jika yang terakhir adalah pilihan Anda, selamat, artinya pilihan Anda sudah tepat. Tidur dalam gelap bukan hanya membuat Anda bisa beristirahat lebih baik, tapi juga membantu Anda lebih sehat dan menyelamatkan Anda dari penyakit berbahaya.
Di zaman sekarang, orang cenderung menatap layar ponsel, tablet, komputer, atau televisi sebelum pergi tidur. Menurut studi, sinar biru yang dipancarkan layar perangkat digital tersebut tak mengizinkan otak kita untuk beristirahat pada malam hari. Lebih dari itu, sinar biru juga menyebabkan kita sulit tidur, dan bangun dalam keadaan lelah.
Selain itu, sinar artifisial yang berasal dari lampu kamar juga menyebabkan kerusakan otak dan gangguan kesehatan. Jika lampu tetap dinyalakan saat tidur, kita berpotensi terkena gangguan tidur dan berbagai penyakit lainnya.
Ahli biologi Joan Roberts menjelaskan bahwa keadaan gelap tanpa cahaya krusial untuk seluruh makhluk hidup, bukan hanya manusia. Para ilmuwan telah menemukan bahwa hormon yang disebut melatonin hanya bisa diproduksi saat keadaan benar-benar gelap. Melatonin sangat penting untuk meningkatkan kemampuan tubuh menghalau penyakit, termasuk berbagai kanker ganas. Jika ketika kita tertidur ada cahaya sedikit saja, maka melatonin tak akan bisa diproduksi tubuh.
Studi juga telah menemukan bahwa paparan sinar artifisial sebelum tidur memperpendek durasi produksi melatonin selama 90 menit. Membiarkan lampu menyala selama tidur efeknya bahkan lebih buruk, karena bisa mengurangi level melatonin hingga 50 persen.
“Melatonin bekerja dengan cara mematikan sel-sel kanker,” kata Roberts. “Mungkin inilah cara paling alami yang dianugerahkan pada kita, bahwa kegelapan malam mengontrol sel kanker tertentu.”
Menurut dia, itulah sebabnya mengapa beberapa hewan menjadi lebih lemah saat malam tiba, seperti ayam yang mengalami rabun senja. Sistem imun mereka juga tidak bisa bekerja dengan lebih baik dengan cahaya palsu seperti yang didapat dari cahaya api atau lampu.
Jika Anda masih perlu diyakinkan mengenai kebaikan mematikan seluruh sumber cahaya artifisial pada saat akan tidur, sebuah studi yang dilakukan selama 10 tahun terhadap 1.670 wanita mengungkap fakta bahwa paparan cahaya lampu membuat 22 persen dari wanita tersebut berpotensi mengembangkan kanker payudara, dibandingkan dengan wanita yang tidur dalam kamar yang benar-benar gelap. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa gangguan sel yang terjadi karena kekurangan melatonin memperbesar potensi perkembangan sel kanker.
Bahkan, cahaya lampu redup seperti lampu tidur sekalipun bisa menyebabkan masalah. Paparan cahaya lampu redup yang terlalu sering, dalam sebuah studi, terbukti menyebabkan gejala depresi pada hamster. Ketika para peneliti berhenti menggunakan lampu redup di malam hari, gejala depresi tersebut perlahan menghilang.
Jadi jika Anda kerap merasa kelelahan, pegal-pegal, atau perasaan tidak enak saat bangun tidur, bisa jadi Anda perlu membuat kamar Anda gelap gulita sebelum pergi tidur.