Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Investasi untuk Hari Tua

Halo Ibu Prita,
Saya seorang lajang berusia 39 tahun dan berencana menikah. Saya berulang kali meritis usaha dan berakhir merugi. Saya juga melakukan investasi di forex dan selalu margin call. Saat ini, saya bekerja sebagai tenaga IT di sebuah perkebunan kelapa sawit di daerah Sulawesi Tengah dengan gaji Rp 3.800.000,- per bulan. Apa produk investasi yang cocok untuk hari tua saya?

Salam,
Syamsudin • Sulawesi Tengah

Halo Pak Syamsudin,
Investasi adalah menunda konsumsi hari ini untuk memperoleh nilai uang yang lebih besar di masa mendatang dengan memperoleh keuntungan. Selain potensi keuntungan, tiap jenis investasi memiliki potensi kerugian, yang dikenal sebagai risiko.

Setiap orang memiliki profil risiko yang berbeda. Ada beberapa jenis tipe investor, yaitu konservatif, berhati-hati, moderat, bertahan dan agresif. Untuk mengetahui profil risiko Anda, ada beberapa kuesioner yang harus diisi untuk menggambarkan karakter dan ketahanan terhadap risiko.

Investasi dalam mata uang asing dan melakukan trading forex termasuk kegiatan spekulasi dan memiliki risiko yang sangat tinggi. Biasanya trading dilakukan oleh seseorang yang ingin mendapatkan keuntungan tinggi dalam jangka pendek.

Apabila setelah mengisi kuesioner profil risiko, Anda tergolong investor yang agresif, maka melakukan trading forex masih dapat dijalankan. Namun, trading forex tidak tergolong berinvestasi. Untuk investasi jangka panjang, Anda tetap harus menggunakan produk keuangan lainnya dengan sistem buy and hold.


Dengan gaji bulanan rutin, Anda dapat berinvestasi secara berkala. Rasio investasi yang ideal adalah minimal 10% dari pendapatan bulanan. Dalam kondisi lajang tanpa tanggungan diharapkan rasio itu bisa lebih dari 10%.

Untuk berinvestasi di hari tua, berikut beberapa tip yang dapat Anda lakukan:

1. Untuk persiapan Dana Pensiun, berinvestasilah secara rutin/bulanan pada reksa dana saham dan juga DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).

2. Selain itu, Anda pun dapat membeli properti secara kredit, sebagai aset yang bisa menghasilkan passive income dari pendapatan sewa, misalnya ruko atau rumah kos. Untuk investasi properti, uang muka pembeliannya perlu disiapkan terlebih dahulu

3. Jika berencana untuk membangun bisnis perkebunan, Anda bisa membeli lahan sedikit demi sedikit dan mulai menyediakan dana untuk tanaman dan perawatannya. Perlu diingat bahwa bisnis perkebungan membutuhkan dana awal investasi yang cukup besar dan waktu cukup panjang hingga masa panen. Perhitungkan juga risiko kerugian karena musim ataupun turunnya harga jual

4. Untuk mengetahui profil risiko dan alokasi dana serta diversifikasi investasi yang paling tepat, Anda dapat berkonsultasi dengan perencana keuangan.

5. Jangan lupa untuk mempersiapkan dana menikah sejak saat ini. Gunakan reksa dana pasar uang dan tabungan serta deposito sebagai produk investasinya. Hindari berutang untuk membiayai pernikahan.