Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Investasi yang Menguntungkan

Dear Ibu Prita,
Nama saya Ratna, umur 35 tahun dan masih lajang. Saya bekerja di kapal pesiar Amerika Serikat. Saya bekerja selama 7 bulan dan mendapat libur selama 2 bulan. Penghasilan saya rata-rata US$2500 per bulan, tapi selama libur saya tidak mendapat penghasilan.

Berikut pengeluaran saya: pengeluaran bulanan US$300 sampai US$400; dan asuransi Rp6 juta per tahun. Saya memiliki aset tanah senilai Rp250 juta dan tabungan bank Rp250 juta. Saya ingin memaksimalkan tabungan saya dengan berinvestasi tanah, properti, atau emas. Saya belum tertarik membuka usaha karena harus diawasi langsung. Deposito juga bunganya terlalu sedikit. Adakah investasi lain yang menguntungkan dan tak perlu diawasi langsung? Apakah reksa dana bisa dipercaya? Terima kasih.

Salam,
Ratna Kus Indrati

Dear Ratna,
Dari cerita Anda, saya menarik kesimpulan bahwa pendapatan Anda selama 7 bulan harus digunakan selama 9 bulan termasuk untuk membiayai 2 bulan masa liburan tanpa penghasilan.

Atur keuangan Anda dengan menghitung semua pengeluaran dan memastikan pendapatan Anda bisa memenuhi semua pengeluaran. Akan lebih baik lagi jika ada budget rutin unuk investasi.

Dengan pengeluaran rutin sebesar US$400 per bulan, maka kebutuhan selama 9 bulan adalah US$3600. Pengeluaran lain yang perlu dibayarkan adalah asuransi sebesar Rp6 juta per tahun atau sekitar US$500 dengan kurs IDR/USD saat ini. Sehingga total pengeluaran dalam 9 bulan adalah sebesar US$ 4,100.

Pendapatan Anda sebesar US$2500 per bulan atau sekitar US$17,500 dalam 7 bulan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut. Bahkan masih ada selisih sebesar US$13,400.

Jumlah minimal investasi adalah sekitar 10% per bulan. Makin besar, makin baik. Dengan kondisi pengeluaran saat ini, Anda mampu menyisihkan sebesar 30-50% dari pendapatan rutin atau sekitar US$ 750 • US$ 1,250 per bulan untuk berinvestasi.

Investasi terbaik adalah investasi yang sesuai dengan profil risiko investor dan terdiversifikasi dalam beberapa jenis aset. Agar investasi lebih optimal, Anda perlu menetapkan tujuan dan waktu untuk mencapainya, sebelum menentukan produk yang akan digunakan.


Misalnya, produk berisiko cukup tinggi, seperti saham dan reksa dana saham akan optimal untuk jangka panjang. Ini dikarenakan akan berkurang dalam jangka waktu yang lebih lama. Sebaliknya, untuk tujuan jangka pendek direkomendasikan memilih produk dengan tingkat risiko lebih rendah, walaupun potensi return nya pun akan lebih rendah.

Dengan selisih dana antara pendapatan dan pengeluaran yang cukup besar, saya rekomendasikan Anda untuk mulai berinvestasi pada reksa dana dan properti. Reksa dana merupakan aset keuangan yang legal dan secara historis memiliki tingkat keuntungan yang cukup tinggi. Kelebihan lainnya adalah adanya manajer investasi yang mengatur aset dan strategi investasinya.

Tentu saja setiap produk investasi, termasuk reksa dana memilki risiko. Tetapi dengan pemilihan produk yang tetap dan jangka waktu yang sesuai tujuan investasi, risiko tersebut dapat dikurangi. Lakukan pembelian reksa dana secara rutin setiap bulan. Reksa dana campuran dan saham bisa digunakan untuk tujuan dengan jangka waktu minimal 3 dan 5 tahun.

Selain itu, Anda bisa mulai berinvestasi di properti yang menghasilkan passive income berupa pendapatan sewa, seperti apartmen, rumah sewa, ruko/kios atau condotel. Siapkan uang muka minimal 30% dari harga properti, dan belilah dengan menggunakan KPR/KPA. Sisihkan dana Anda maksimal 30% dari pendapatan bulanan, yaitu sekitar US$ 550 • US$ 750 untuk cicilannya.

Di samping kebutuhan rutin dan investasi, jangan lupa untuk mempertimbangkan pengeluaran untuk kebutuhan tidak rutin. Pengeluaran tidak rutin dan biaya gaya hidup, misalnya:

1. Dana membantu orang tua/keluarga
2. Dana liburan/hari raya, termasuk biaya transportasi dan akomodasi selama liburan
3. Dana pembelian gadget/fashion

Pengeluaran-pengeluaran ini biasanya berkaitan dengan gaya hidup dan dapat dibiayai dari sisa pendapatan setelah pengeluaran rutin dan investasi. Kadang-kadang pengeluaran tidak rutin dan gaya hidup bisa jauh lebih besar dari pengeluaran rutin, sehingga perlu diatur dengan seksama.

Selamat berinvestasi.