Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Kenali Profil Diri Anda dalam Berinvestasi

 
 
Investasi adalah komitmen untuk menyisihkan sejumlah dana yang dilakukan pada masa saat ini untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan, seperti dikutip dari Eduardus Tandelilin dalam bukunya Portofolio dan Investasi yang diterbitkan Penerbit Kanisius tahun 2010.
 
Untuk memaksimalkan investasi Anda, sebaiknya kenali dulu profil Anda dalam berinvestasi. Secara umum, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profil Anda dalam berinvestasi, yaitu umur, tujuan dan jangka waktu investasi, tingkat imbal hasil yang diinginkan, toleransi Anda terhadap resiko-resiko investasi, dan tingkat analisis keuangan Anda.
 
Berikut beberapa jenis profil diri dalam berinvestasi:
 
Konservatif
Menurut perencana keuangan, Johan Suhadi dalam artikelnya di kontan.co.id (26/7/2012), Tipe ini adalah investor yang kurang menyukai risiko bahkan malah cenderung menghindar. Tipe ini lebih menginginkan pokok investasinya aman atau tidak berkurang, dibandingkan hasil yang mungkin didapat dari investasi tersebut. Konsekuensinya, tipe ini rela mendapatkan imbal hasil (return) investasinya yang tidak tinggi.
 
Produk investasi yang sesuai untuk tipe ini adalah produk kas dan pasar uang. Pilihan lainnya yang dapat memberikan return lebih besar adalah reksadana pendapatan tetap maupun logam mulia.
 
Moderat
Sementara investor moderat, yaitu investor yang memiliki tingkat toleransi resiko lebih tinggi, asalkan imbal hasilnya sepadan. Tipe investor moderat memiliki kemampuan menanggung resiko sedang, tapi ekspektasi imbal hasil lebih besar dari deposito misalnya (10 persen-20 persen per tahun), menurut pakar keuangan Ellen May yang juga penulis buku Smart Trader Not Gambler yang dilansir beritasatu.com (29/9/2012).
 
Menurut Johan Suhadi, produk investasi yang cocok untuk tipe ini adalah reksa dana campuran ekuitas dan obligasi, tanpa unsur pasar uang, reksa dana saham dengan return-nya cukup stabil, seperti properti dan logam mulia.
 
Agresif
Tipe ini, menurut Suhadi, cenderung lebih mementingkan return dibandingkan keselamatan jumlah pokok yang diinvestasikannya. Tipe ini sadar betul bahwa mereka terekspos risiko yang sangat besar, yang mungkin potential loss-nya sampai sebesar nilai investasinya (sampai nol) karena berharap akan dapat kembali bahkan lebih tinggi daripada kerugiannya di masa datang.
 
Menurut Ellen May, jika Anda telah mahir dalam melakukan analisis teknikal, money management dan yang terpenting pengendalian emosi, Anda bisa melakukan perdagangan valuta asing ataupun komoditas. Sebelumnya sebaiknya Anda sudah berhasil mengelola resiko dan menghasilkan keuntungan pada trading saham dengan konsisten, karena perdagangan valuta asing mempunyai tingkat risiko di atas saham.
 
Apa pun profilnya, menurut May, sebaiknya Anda memperhatikan COR yakni Capital (modal), Objective (tujuan), dan Risk (risiko). Pada dasarnya, investasi adalah bagaimana Anda disiplin membatasi risiko.
 
Jika artikel ini bermanfaat untuk Anda, bagikan artikel ini supaya bermanfaat juga untuk teman Anda lewat fitur berbagi jejaring sosial berikut ini. Semoga sukses!