Bagi yang rutin menonton siaran televisi, kadang Anda menonton iklan sabun di sela acara yang Anda tonton. Dalam iklan-iklan tersebut, mungkin Anda pernah menonton iklan sabun anti bakteri. Dalam iklan tersebut biasanya produsen mengatakan bahwa sabun tersebut memiliki khasiat lebih baik dalam membunuh bakteri dan kuman sehingga bisa menghindarkan seseorang dari jenis jenis penyakit tertentu dibanding sabun biasa.
Iklan sabun anti bakteri tidak hanya muncul di layar televisi. Anda mungkin juga pernah melihat di media cetak dan media online. Pesan yang disampaikan umumnya sama, bahwa sabun anti bakteri memiliki khasiat lebih baik dalam membunuh bakteri dan kuman dibanding sabun biasa. Benarkah bahwa sabun anti bakteri jauh lebih baik dibanding sabun biasa dalam membunuh kuman dan mencegah jenis jenis penyakit tertentu?
Pendapat dari ahli mikrobiologi dari Food and Drug Administration (FDA, semacam Badan Pengawasan Obat dan Makanan/BPOM dari Amerika) Colleen Rogers, Ph.D., ini bisa memberi gambaran cukup jelas. Menurut Rogers, tidak ada bukti kuat bahwa sabun anti bakteri lebih efektif dalam membunuh kuman dan mencegah penyakit menyerang Anda. Sabun biasa ketika digunakan cuci tangan dengan air akan memberikan efek sama dengan sabun anti bakteri (Fda.gov, Desember 2013).
Selain itu, dalam kajian yang juga disebutkan oleh FDA, penggunaan sabun anti bakteri yang berlebihan dalam jangka panjang, ternyata malah berpotensi membuat bakteri kebal terhadap paparan zat kimia yang awalnya digunakan untuk membasmi bakteri tersebut. (smithsonianmag.com, 3 Januari 2014)
Melihat manfaat dari sabun anti bakteri yang tidak berbeda jauh dengan sabun tangan biasa, mungkin Anda bisa mempertimbangkan mana yang akan Anda pilih. Mencari informasi yang jelas dan berkonsultasi dengan dokter akan lebih baik untuk mendapatkan keterangan yang lebih pasti tentang sabun anti bakteri.
Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda melalui kolom di bawah ini.