Pendidikan adalah salah satu modal menuju suksesnya kehidupan. Anda setuju dengan pendapat tersebut? Pendidikan yang maju memang merupakan salah satu gambaran kemajuan sebuah bangsa. Karena itu, tak salah jika saat ini Anda punya rencana meraih gelar pendidikan setinggi mungkin, minimal master atau bahkan kalau bisa hingga doktor. Tapi biaya pendidikan selalu naik. Karena itu jika tidak direncanakan sejak awal, biaya menempuh pendidikan hingga masteratau bahkan sarjana sekali punsulit dipenuhi. Karena itu penting bagi Anda untuk merencanakan biaya pendidikan sedari dini. Baik dengan berinvestasi, dengan memiliki tabungan pendidikan, atau juga memiliki asuransi pendidikan.
Lalu bagaimana dengan Anda yang saat ini sudah bekerja dan punya gaji sendiri? Bagi yang saat ini ingin mengejar gelar master, ada beberapa persiapan keuangan yang juga bisa Anda lakukan. Berikut beberapa hal di antaranya:
- Tentukan tujuan pendidikan dan hitung biayanya
Bila Anda ingin kuliah lagi, sebaiknya Anda menentukan tujuan dan target kuliah. Misalnya Anda memilih jurusan Manajemen, Anda bisa mencari informasi berapa biaya kuliah untuk jurusan tersebut. Sekarang ini beberapa kampus sudah mengunggah informasi biaya pendidikan per semester dengan gamblang. Jangan lupa untuk menentukan target kelulusan. Bila Anda ingin kuliah S2 misalnya, tentukan target dua tahun misalnya, agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Semakin lama masa studi Anda, tentu akan semakin besar biaya yang akan Anda keluarkan. Saat ini biaya kuliah pascasarjana untuk perguruan tinggi favorit berkisar Rp7,5 juga-Rp10 juta per semester. Tentu ada yang di bawah angka tersebut dan juga ada yang di atasnya. [1]
- Menentukan dari mana sumber pembiayaan
Bila Anda baru akan kuliah beberapa tahun ke depan, Anda mungkin perlu menambah dana cadangan. Sebab dana pendidikan biasanya naik setiap tahun sekitar 15%.[2] Dana yang Anda kumpulkan tersebut bisa diinvestasikan melalui tabungan pendidikan, reksadana, emas, atau juga asuransi pendidikan. Tentu Anda sebaiknya membuat perbandingan terlebih dahulu sebelum memilih instrumen mana yang akan Anda pilih. Dengan begitu perkiraan jumlah dana yang terkumpul bisa sesuai dengan kebutuhan saat akan mulai kuliah nantinya.
- Mengatur pembiayaan
Setelah mempunyai perkiraan besaran dana dan instrumen keuangan yang akan digunakan untuk menaruh dana kuliah, sekarang tinggal waktunya merealisasikan penyediaan dana tersebut. Tentukan besaran dana kuliah yang akan digunakan, misalnya 30% dari gaji bulanan Anda. Namun bila dana tersebut terlampau kecil, Anda bisa memperbesarnya atau mencari pekerjaan tambahan. Bila masih belum cukup, Anda bisa menjual dulu barang yang Anda miliki. Hal itu yang dilakukan Dita Hendriani (35), seorang dosen di Jawa Timur. Kampus tempatnya mengajar mengharuskan dosen kuliah pascasarjana. Dia pun menjual mobilnya untuk biaya kuliah. Dengan cara tersebut, dia bisa mencapai tujuan lebih cepat, yaitu menjadi dosen.
Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda melalui kolom di bawah ini.