Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Mencicil Dana Darurat atau Reksa Dana?

Selamat pagi Ibu Prita,
Saya memiliki pengeluaran Rp7,5 juta per bulan. Saya memiliki alokasi dana tidak terpakai sebesar Rp1 juta. Saya tidak memiliki dana darurat karena terpakai untuk renovasi rumah. Saya memiliki tabungan dengan saldo Rp6 juta. Saya ingin menaikkan alokasi uang untuk reksa dana sebesar Rp500 ribu (tadinya sebesar Rp750 ribu sebulan).
 
Pertanyaan saya, manakah yang lebih dulu saya dahulukan. Menggunakan alokasi dana tidak terpakai untuk mencicil dana darurat atau saya bisa membaginya menjadi 2 (untuk dana darurat dan menambah reksa dana). Terima kasih Ibu Prita.
 
Salam,
Ari
 
Jawaban :
 
Selamat Pagi Bapak Ari,
 
Pengaturan keuangan untuk sebuah rumah tangga sebaiknya mengikuti kaidah 5 alokasi pos pengeluaran besar yaitu;
– Assurance: Dana darurat dan premi asuransi.
– Present Consumption: Pengeluaran rutin bulanan seperti biaya makan, listrik, uang sekolah, dan lainnya.
– Future Spending: Tabungan untuk rencana pembelian dibawah 12 bulan.
– Investment: Investasi untuk jangka waktu diatas 12 bulan.
– Sedekah serta bantuan sosial.
Idealnya, kelima pos di atas mendapatkan alokasi setiap saat Anda memperoleh penghasilan.
 
Dana darurat merupakan alokasi dana cadangan yang dikhususkan untuk pengeluaran tidak terduga dan umumnya bersifat musibah. Dalam perencanaan keuangan, dana darurat menempati urutan yang sama pentingnya dengan investasi. Dalam pembentukan dana darurat, fokus Anda adalah memiliki cadangan dana yang mudah dicairkan, tidak terpengaruh fluktuasi atau naik turun nilai aset, serta bisa diakses kapan saja.
 
Setiap orang sebaiknya memiliki dana darurat dengan jumlah yang ideal. Status lajang tentu saja berbeda kebutuhannya dengan status menikah plus tanggungan. Jumlah dana darurat minimum yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang apa pun statusnya adalah 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Sehingga, dengan info pengeluaran bulanan sebesar Rp7,5 juta, jumlah minimal dana darurat yang sebaiknya Anda miliki adalah Rp22,5 juta. Dana ini sebaiknya ditempatkan di rekening tabungan yang terpisah dengan rekening penerimaan gaji.
 
Nah, dengan jumlah tabungan saat ini yang masih Rp6 juta-an, maka jumlah dana darurat yang Anda miliki masih agak jauh dari ideal. Itu sebabnya, saya akan lebih mengajak Anda untuk menambah jumlah dana darurat, sambil meneruskan investasi Anda di reksa dana. Setelah tabungan dana darurat Anda mencapai Rp22,5 juta, maka Anda dapat mengalihkan sisa uang bulanan untuk investasi di reksa dana. Selamat merencanakan keuangan. Live a Beautiful Life!