Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Menggunakan Dana Darurat Untuk Kursus

Halo Ibu Prita, 

Saya pria berusia 25 tahun dan belum menikah. Saya bekerja sambil kuliah. Saya memiliki dana darurat sebesar 3 kali gaji. Tiap bulan saya berinvestasi dengan total sekira 30 persen dari gaji. Selama saya kuliah, saya berencana untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris untuk meningkatkan keahlian dan persiapan untuk melanjutkan S2 (kira-kira 4 tahun lagi). Saya bingung mengenai biayanya. Saya perkirakan biaya kursus itu mencapai 3/4 dari dana darurat. Sedangkan gaji yang saya dapatkan sudah memiliki pos pengeluaran mulai dari yang rutin hingga investasi sebesar 30%. 
 
Yang ingin saya tanyakan, bisakah saya menggunakan 3/4 persen dari dana darurat untuk biaya kursus? Atau kursus saya ditunda sampai lulus kuliah (2 tahun lagi)? Setelah lulus, diperkirakan penghasilan saya akan bertambah melalui tunjangan yang diberikan oleh kantor. 
 
Mohon bantuannya, Bu. Terima kasih. 
 
Salam, 
Muhammad Ghufron Maulana
 
Halo Ghufron, 
 
Boleh saya panggil Ghufron bukan 🙂 ? 
 
Anda benar, dana darurat untuk si single yang belum menikah adalah 3x dari pendapatan bulanan. Sesuai dengan namanya, dana darurat adalah dana cadangan yang dialokasikan untuk keadaan darurat. Keadaan darurat adalah keadaan yang tidak diinginkan yang terjadi tanpa diduga, dan membutuhkan dana dengan segera. Misalnya untuk biaya kesehatan, biaya perbaikan kendaraan atau membantu keadaan emergensi yang menimpa keluarga ataupun sahabat. 
 
Dana darurat berfungsi sebagai proteksi, dan merupakan komponen perencanaan keuangan yang perlu selalu ada. Selain dana darurat, pastikan bahwa Anda telah memiliki asuransi kesehatan sesuai dengan kebutuhan. 
 
Sebenarnya dana darurat itu bersifat dinamis. Dalam keadaan tertentu dana tersebut bisa digunakan sehingga jumlahnya berkurang. Yang perlu Anda lakukan adalah memastikan bahwa pos tersebut akan selalu terisi kembali. 
 
Untuk masalah penggunaan dana darurat untuk biaya kursus ini, berikut beberapa saran dari saya sebagai berikut: 
 
1. Jika kursus ini sangat penting dan waktunya tidak dapat ditunda lagi, Anda dapat menggunakan sebagian dana darurat untuk membayarnya. 
 
2. Jika biayanya cukup tinggi hingga mencapai • dari dana yang ada, mungkin Anda bisa meminta keringanan dalam bentuk waktu pembayaran yang lebih lama. Misalnya pembayaran dicicil dalam beberapa periode. 
 
3. Dengan mencicil, jumlah yang perlu Anda bayarkan di awal akan lebih rendah, sehingga jumlah dana darurat yang terpakai tidak terlalu banyak. Anda pun bisa tetap memulai kursus di waktu yang diinginkan. 
 
4. Setelah dana darurat terpakai untuk pembayaran kursus, Anda harus mengisinya kembali. Alokasikan sebagian pendapatan untuk mengisi pos dana darurat ini secara rutin, setiap bulan. 
 
5. Alokasikan minimal 10% dari pendapatan rutin bulanan untuk mengisi pos dana darurat hingga tercapai jumlah ideal, yaitu minimal 3x dari pendapatan bulanan saat ini. 
 
6. Hingga jumlah dana darurat yang diinginkan tercapai, kurangi alokasi investasi Anda menjadi hanya 20% per bulan.