Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Pengobatan Penyakit Hernia

Halo Dok, 

Saya menderita penyakit hernia. Mengapa hernia bisa terjadi? Bagaimana cara menyembuhkan penyakit ini? Apakah ada alternatif penyembuhan penyakit ini selain melalui operasi? Terima kasih, Dok. 
 
Salam, 
Febby Alfikron 
 
Hai Febby, 
Hernia atau sering dikenal dengan istilah •turun bero•, merupakan penonjolan isi suatu rongga didalam tubuh karena adanya bagian yang lemah dari dinding rongga bersangkutan. Kita ambil contoh hernia abdomen (hernia di perut). Pada hernia abdomen (perut), isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik (lapisan otot) dinding perut. Hernia terdiri atas jaringan lunak, kantong, dan isihernia. Tujuh puluh lima persen dari seluruh hernia abdomen terjadi di inguinal (lipat paha). Yang lainnyadapat terjadi di umbilikus (pusar) atau daerah perut lainnya. 
 
Hernia inguinalis (lipat paha) dibagi menjadi 2, yaitu hernia inguinalis medialis (lipat paha tengah) dan hernia inguinalis lateralis (lipat paha samping). Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut hernia skrotalis. Hernia inguinalis lateralis lebih sering terjadi dibandingkan hernia inguinalis medialis dengan perbandingan 2:1, dan diantara itu ternyata pria lebih sering 7x lipat terkena dibandingkan dengan wanita. Semakin bertambahnya usia kita, kemungkinan terjadinya hernia semakin besar. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan otot-otot perut yang sudah mulaimelemah. 
 
Penyebab hernia inguinalis hingga saat ini masih belum dapat dimengerti dengan sempurna. Namun, pada prinsipnya hernia inguinalis adalah peninggian tekanan di dalamrongga perut dan kelemahan otot dinding perut (karena usia). Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya hernia adalah : 
1. Mengangkat beban yang terlalu berat 
2. Batuk berkepanjangan 
3. Kegemukan 
4. Mengedan disetiap buang air besar dan buang air kecil 
5. Kehamilan (semakin meningkat dengan jumlah kelahiran) 
6. Asites (penumpukan cairan abnormal di dalam rongga perut) 
7. Aktifitas fisik yang berlebihan (mengangkat beban berat seperti olahraga beban, pekerja berat) 
 
Keluhan yang dirasakan bervariasi dari yang ringan hingga yang berat. Pada dasarnya herniamerupakan isi rongga perut yang keluar melalui suatu celah di dinding perut. Berat yang timbul disebabkan terjepitnya isi perut tersebut pada celah yang dilaluinya (yang dikenal sebagai strangulasi). Jika masih ringan, penonjolan bisa hilang timbul. Benjolan tersebut menyebabkan sedikit rasa nyeri saat mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat. Biasanya tonjolan dapat hilang jika kita beristirahat. Jika benjolan tersebut menyebabkan rasa sakit yang hebat, mungkin terjadi penjepitan isi perut. 
 
Biasanya jenis hernia inguinalis literalis menyebabkan nyeri hebat dibanding jenis hernia ingualis medialis. Jika benjolan masih dapat dimasukan ke dalam rongga perut dengan tangan sendiri, berarti penjepitan belum terlalu parah. Namun, benjolan yang tidak dapat dimasukkan menyebabkan nyeri yang hebat. Rasa nyeri bisa disertai mual dan muntah jika terjadi kematian jaringan isi perut yang terjepit. Kondisi ini (hernia strangulata) termasuk gawat sehingga pasien perlu mendapat pertolongan dokter. 
 
Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis hernia. Namun, Pemeriksaan, seperti ultrasonografi (USG), CT scan, maupun MRI dapatdilakukan guna melihat keterlibatan organ-organ yang •terperangkap• dalam kantung hernia. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk kepentingan operasi. 
 
Penanganan hernia dibagi menjadi 2, konservatif dan operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan pengembalian posisi (dengan cara mendorong masuk tonjolan yang ada secara manual) dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi (diperbaiki posisinya). Pengurangan hernia secara nonoperatif dapat segera dilakukan dengan berbaring, posisi pinggang ditinggikan, lalu diberikan analgetik (penghilang rasa sakit) dan sedatif (penenang) yang cukup untukmemberikan relaksasi otot. Perbaikan hernia terjadi jika benjolan berkurang dan tidak terdapat tanda-tandaklinis strangulasi (terjepit). 
 
Penggunaan bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak bisa menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup. Tindakan ini dilakukan jika pasien menolak tindakan operasi atau terdapat kontraindikasi terhadap operasi. Namun, tindakan ini tidak dianjurkan karena menimbulkan komplikasi, seperti merusak kulit dan tonus (kekuatan) otot dinding perut di daerah tertekan. Sementara itu strangulasi tetap mengancam kesehatan Anda. Pada anak-anak, tindakan ini menimbukan atrofi (pengecilan) testis karena tekanan pada tali sperma yang mengandung pembuluh darah testis. Penggunaan penyangga pun tidak menyembuhkan hernia. Adapun tatalaksana dari hernia inguinalis kebanyakan adalah operasi. Tindakan ini hanya bisa dilakukan setelah diagnosis ditegakkan. 
 
Banyak pasien hernia inguinal yang memiliki gejala ringan. Menurut sebuah penelitian pada pasien ini observasi dapat menjadi pilihan yang baik karena pasien dengan gejala ringan jarang menyebabkan komplikasi akut.Penundaan operasi dapat dilakukan jika gejala yang dialami pasien dianggap aman. Jika ingin mengatasi hernia, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, penanganan semua faktor risiko yang telah disebutkan di atas. Kedua, celah yang diperbaiki secara maksimal. Namun, walaupun telah dilakukan operasi, hernia dapat timbul kembali(rekuren). Hernia yang berulang dalam hitungan bulan atau tahun biasanya menandakan perbaikan yang tidak sempurna, seperti kegagalan dalam menutup celah pada dinding perut. Rekurensi dalam 2 tahun lebih biasanya terjadi akibat perlemahan dinding perut. Sementara itu, rekuensi berulang setelah tindakan penyembuhan yang dilakukan oleh dokter bedah biasanya terjadi akibat kelainan pembentukan kolagen pada tubuh. Tatalaksana pasien hernia yang mengalami rekuren (kambuh kembali) dilakukan dengan menggunakan prostetik material (materi buatan untuk penyangga organ yang lemah). Beberapa penelitian membuktikan bahwa dengan mengurangi rekurensi (kambuhan), maka pasien mengurangi biaya operasi, mengurangi waktu perawatan, memperbaiki kualitas hidupnya, serta mengurangi nyeri pascaoperasi. 
 
Operasi hernia dapat dilakukan secara laparoskopi (semi tertutup). Menurut beberapa penelitian metode ini memiliki hasil yang lebih baik daripada operasi anterior konvensional (terbuka). Penelitian menyatakan bahwa perbaikan hernia inguinal secara laparoskopi (operasi dengan membuka lapisan perut) lebih nyaman (pasienmengalami nyeri sebelum dan sesudah operasi yang lebih rendah) dibandingkan operasi terbuka dan pemulihan pasien lebih cepat. Selain itu, angka rekurensi pada metode laparoskopi lebih rendah daripada pasienyang menjalani operasi anterior konvensional. Namun, kekurangannya ialah waktu operasi yang sedikit lebih panjang, penggunaan anestesi umum, dan biaya yang lebih mahal. 
 
Semoga bermanfaat ya.. 
 
Salam, 
Dr. Ryan Thamrin