Tidak ada yang menginginkan untuk mendapatkan penyakit. Terkadang orang yang sudah melakukan pola hidup sehat pun tetap mendapatkan penyakit bahkan cenderung kritis. Penyebab penyakit kritis sebenarnya terdiri dari bermacam-macam, salah satunya pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor risiko metabolisme tubuh yang selama ini terganggu.
Faktor metabolisme tubuh yang terganggu akan menyebabkan tekanan darah tinggi, obesitas, kadar glukosa yang tinggi, dan kadar lemak dalam darah pun tinggi. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mencegahnya bukan? Jawabannya adalah dengan puasa. Ya, puasa dapat mencegah penyakit kritis.
Puasa Menghilangkan Racun
Puasa menjadi salah satu cara efektif untuk mengurangi atau menghilangkan racun seperti nikotin, polusi udara, lemak, kolesterol, dan radikal bebas dari tubuh. Selain itu, puasa membersihkan lendir yang berlebihan untuk merevitalisasi fungsi alami tubuh. Puasa juga dapat meningkatkan proses eliminasi dan peningkatan pelepasan racun dari usus, ginjal dan kandung kemih, paru-paru dan saluran pernapasan, sinus dan kulit.
Puasa Menyeimbangkan Nutrisi
Siapa sangka puasa juga menyeimbangkan nutrisi. Dengan berpuasa, tubuh tak terisi makanan, keseimbangan nutrisi yang mengakibatkan asam amino dan berbagai zat lainnya dapat membantu peremajaan sel dan komponennya dalam memproduksi glukosa darah. Puasa juga menyuplai asam amino dalam darah sepanjang darah.
Puasa Merupakan Momen Pemulihan Diri
Selain manfaat di atas, puasa juga merupakan momen pemulihan diri. Ini disebabkan tubuh meminimalkan beban kerja pada organ pencernaan, usus, lambung, hati, kandung empedu, pankreas, dan ginjal. Puasa dikatakan momen pemulihan diri karena di hari-hari biasa tubuh selalu bekerja mencerna makanan dan hal tersebut membutuhkan banyak energi. Ketika berpuasa, tubuh beristirahat dan kembali memproses untuk pulih dan lebih sehat.
Puasa Menurunkan Adrenalin
Puasa juga dapat menurunkan adrenalin. Ini karena saat puasa kondisi psikologis cenderung lebih tenang. Saat marah peningkatan jumlah adrenalin menjadi 20-30 kali lipat. Adrenalin itu sendiri akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, dan menambah volume darah ke jantung. Ini akan menurunkan risiko penyakit pembuluh darah, jantung, dan otak seperti jantung koroner, stroke, dan lainnya.