Kehadiran anak dalam sebuah keluarga akan memberikan kebahagiaan tersendiri. Tapi perlu juga disadari bahwa kehadiran anggota baru dalam keluarga akan membutuhkan biaya tambahan, misalnya dari biaya membeli kebutuhan bayi, makanan, hingga kelak untuk biaya pendidikannya. Karena itu Anda perlu mengatur keuangan keluarga dengan bijak agar kebutuhan tambahan tersebut bisa terpenuhi dengan baik.
Idealnya Anda dan pasangan sudah mempersiapkan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menunjang kehadiran buah hati. Untuk mempersiapkan kehadiran sang buah hati setidaknya ada tiga pos biaya yang perlu diperhatikan.
Pertama, biaya selama kehamilan dan biaya perlengkapan bayi. Biaya yang perlu dipersiapkan selama kehamilan di antaranya adalah biaya kunjungan ke dokter, pembelian baju hamil, nutrisi dan vitamin untuk ibu hamil. Menurut perencana keuangan Diana Sandjaja untuk menghemat biaya, pilihlah busana yang dapat disesuaikan dalam kondisi usia kandungan berapa pun. Demikian pula untuk perlengkapan bayi. Persiapkan baju-baju bayi secukupnya, karena biasanya akan ada kado dari handai taulan berupa perlengkapan bayi. Menggunakan barang estafet dari keluarga besar juga bisa jadi satu alternatif dalam menghemat biaya (readersdigest.co.id, 14 Mei 2015).
Kedua, biaya melahirkan. Menurut Diana biaya melahirkan akan mengambil porsi yang cukup besar. Dia menyarankan agar menyiapkan dana melahirkan mencakup biaya persalinan dengan operasi cesar meskipun berencana untuk menjalani persalinan normal. Ini untuk berjaga-jaga, jika proses persalinan tidak bisa normal. Jika perusahaan tempat Anda bekerja menanggung biaya persalinan, tanyakan berapa maksimal biaya yang ditanggung perusahaan sehingga Anda dapat mempersiapkan berapa besar dana untuk membayar selisihnya.
Ketiga, biaya pasca melahirkan. Biaya yang perlu dipersiapkan setelah melahirkan di antaranya kunjungan ke dokter, imunisasi, popok, susu, dan biaya pengasuh. Pemberian ASI eksklusif dapat meringankan keuangan keluarga karena Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli susu formula. Menurut Diana Sandjaja, usia bayi dari nol bulan sampai dua tahun merupakan usia yang memerlukan perhatian lebih karena bayi rentan mengalami sakit. Oleh karena itu, asuransi kesehatan dibutuhkan. Jika kantor Anda menyediakan fasilitas asuransi kesehatan untuk anak, jangan sungkan menanyakan batasan manfaat asuransi yang diberikan.
Selain kesehatan, persiapkan juga biaya pendidikan anak meski mereka masih bayi. Diana Sandjaja mengatakan bahwa dengan mempersiapkan biaya pendidikan anak sedini mungkin, orang tua mempunyai jangka waktu yang relatif lama sehingga dana yang harus disisihkan tidak membebani arus kas bulanan.
Kemudian jika orang tua belum memiliki asuransi jiwa, ada baiknya mulai melakukan proteksi pendapatan yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Sebab menurut Diana, sebagai orang tua Anda bertanggung jawab lahir dan batin untuk mendidik dan menjaga si buah hati, dengan atau tanpa kehadiran Anda. Dengan adanya asuransi atau proteksi, Anda telah mengantisipasi terjadinya risiko pada orang tua seperti meninggal dunia, cacat sebagian atau total, tanpa mengganggu rencana keuangan yang telah Anda persiapakan untuk sang anak.
Lebih jauh Diana Sandjaja mengatakan, jika pendapatan Anda tidak memungkinkan untuk melakukan persiapan finansial, berarti sudah saatnya gaya hidup Anda dan pasangan harus disesuaikan kemampuan atau penghasilan yang dihasilkan. Dengan begitu Anda bisa mengatur keuangan keluarga secara lebih bijak.
Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar Anda tentang pengalaman saat mempersiapkan biaya untuk melahirkan.