Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Prioritas Investasi Atau Bayar Utang

Ibu Prita Ghozie yang baik,

Saya mau bertanya. Bagaimana cara membayar utang Rp50 juta dengan gaji bulanan Rp2,2 juta tanpa tunjangan. Status saya belum menikah, tapi punya tanggungan biaya listrik dll. Bagaimana supaya saya bisa segera bebas utang secepatnya? Sementara saya juga ingin menabung untuk kuliah dan investasi. Menurut ibu mana yang harus saya prioritaskan, segera membayar lunas utang atau menabung dan investasi (walau sedikit) sembari mencicil utang? Mohon masukan bagaimana perencanaan keuangan pribadi yang tepat bagi saya?

Salam,
Ulfa Humaira

 

Jawaban:

Dear Ibu Ulfa Humaira,

Terima kasih atas pertanyaannya.

Dalam kondisi keuangan yang dihadapi oleh Ibu saat ini, perencanaan keuangan pribadi dengan pemilihan prioritas yang tepat menjadi hal yang sangat penting. Saat ini, Ibu memiliki utang Rp50 juta, rencana kuliah dan penghasilan setiap bulan Rp2,2 juta yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup (biaya listrik, dan lainnya). Dengan kondisi demikian, hal pertama yang harus diprioritaskan adalah melunasi utang.

Untuk menyelesaikan permasalahan utang, Anda perlu memisahkan masing-masing utang berdasarkan sumber dan beban bunganya terlebih dahulu jika utang yang Anda miliki bersumber lebih dari satu tempat, misalnya dari utang Rp50 juta, Rp20 juta dari pinjaman koperasi kantor dan Rp30 juta dari bank. Selanjutnya, mintalah ilustrasi pelunasan utang ke masing-masing tempat untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah beban bunga yang harus Anda bayar. Utang dengan beban bunga paling tinggi menjadi prioritas pertama yang harus dilunasi. Apabila utang yang Anda miliki hanya berasal dari satu tempat saja, maka Anda bisa fokus untuk menyelesaikan satu utang tersebut.

Langkah selanjutnya adalah mendata aset apa saja yang dimiliki saat ini, mulai dari tabungan, aset investasi (deposito, reksadana, logam mulia, dll), perhiasan, alat elektronik, kendaraan, dan barang berharga lainnya. Gunakan aset yang relatif mudah dicairkan menjadi uang tunai untuk membayar utang, seperti aset investasi dan perhiasan. Jika jumlahnya tidak cukup, Anda bisa menjual barang-barang elektronik, kendaraan ataupun barang berharga lain yang nilainya cukup besar untuk menutup utang. Jika Anda memiliki tabungan dalam jumlah cukup besar, jangan gunakan seluruhnya untuk membayar utang. Sisihkan tabungan paling tidak sebesar 2 kali pengeluaran bulanan di rekening untuk antisipasi terjadinya situasi darurat.


Jika aset Anda masih tidak cukup, saatnya untuk melakukan negosiasi pelunasan utang. Anda bisa meminta skema pembayaran yang cicilannya tidak memberatkan kantong Anda. Ingat bahwa maksimal cicilan utang adalah 35% dari penghasilan. Artinya, dengan penghasilan bulanan sebesar Rp2,2 juta, maka maksimal pembayaran cicilan utang adalah Rp770 ribu sehingga Anda memiliki Rp1,43 juta untuk kebutuhan hidup. Namun demikian, hal ini kembali lagi pada pengeluaran kebutuhan hidup Anda. Jika biaya hidup Anda lebih besar dari Rp 1,43 juta, Anda harus meminta penyesuaian jumlah cicilan pembayaran utang sehingga cicilan tersebut tidak terlalu membebani. Anda juga bisa meminta solusi dengan skema lain kepada kreditur atau tempat Anda meminjam untuk menyelesaikan utang tersebut agar sesuai dengan kemampuan finansial Anda saat ini.

Prioritas kedua dalam perencanaan keuangan pribadi Anda adalah merencanakan dana kuliah. Anda bisa menghitung terlebih dahulu seluruh komponen biaya pendidikan dari tempat kuliah yang ingin dituju dan menentukan target waktu masuk kuliah. Jangan lupa untuk memasukkan komponen tingkat kenaikan biaya pendidikan dalam hitungan Anda.

Selanjutnya, Anda bisa memilih produk keuangan seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Apabila target masuk kuliah masih 3-5 tahun lagi, instrumen keuangan untuk jangka menengah akan lebih sesuai untuk mengejar kenaikan biaya pendidikan, seperti ORI atau sukuk ritel dengan jatuh tempo antara 3-5 tahun dan reksadana campuran. Sementara, jika Anda berencana kuliah 5 tahun dari sekarang atau lebih, instrumen keuangan untuk jangka panjang akan lebih optimal, seperti reksadana saham atau saham.

Jangan lupa bahwa Anda harus memahami karakter atau profil risiko Anda dalam berinvestasi sebelum memutuskan untuk membeli produknya. Selain itu, faktor lain yang tak kalah penting adalah membeli produk investasi sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Sebagai contoh, dengan penghasilan sebesar Rp2,2 juta dan Anda mampu menyisihkan 10% dari penghasilan untuk diinvestasikan, maka anggaran investasi Anda adalah Rp220 ribu dan produk investasi yang terjangkau dengan nominal tersebut adalah reksadana.

Membuat prioritas dalam perencanaan keuangan pribadi akan sangat membantu Anda memfokuskan sumber daya finansial yang dimiliki saat ini untuk mencapai kesejahteraan di masa depan. Semoga permasalahan utang Anda bisa segera terselesaikan dan keinginan untuk kuliah Anda terwujud! Live a beautiful life!

 

Salam hangat,

Prita Ghozie, Ahli keuangan