Selulit pada pria lebih sering muncul di sekitar pinggang, leher, dan perut. Pada perempuan pubertas dan ibu hamil selulit terjadi karena ketidakseimbangan hormon. Sementara pada pria selulit terjadi karena kelebihan berat badan.
Bertambahnya usia, bertambah pula jumlah selulit. Ini terjadi karena metabolisme tubuh semakin lambat, metabolisme lemak, atau kenaikan berat badan yang mendadak. Tumpukan lemak terakumulasi di bawah kulit sehingga selulit keluar. Ini jarang disadari banyak pria.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol juga turut mendukung perkembangan selulit. Nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah mengerut sehingga sirkulasi darah tidak lancar. Sementara alkohol mengandung kalori dan cenderung akan tetap tinggal di dalam jaringan lemak karena sulit dibakar. Akibatnya, kulit Anda terlihat bak kertas jeruk.
Jelas sudah bahwa gaya hidup merupakan penyebab utama pembentukan selulit. Untuk mengurangi atau menyamarkan selulit, cobalah untuk berdiet dan olahraga. Cara-cara tersebut terbukti jitu untuk mengontrol pembentukan selulit. Jangan lupa konsumsi banyak air putih dan makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran segar nan utuh.
Hindari pula semua makanan olahan dan kaleng. Makanan yang telah melalui proses, seperti cemilan, roti putih, atau es krim diyakini berpotensi menyebabkan selulit. Sementara makanan kaleng yang mengandung bahan pengawet dan garam yang menyebabkan tubuh menahan cairan dalam tubuh dan memicu terjadinya selulit.
Jika Anda merokok, mulailah hentikan kebiasaan tersebut. Banyak orang beralasan tetap merokok untuk menghilangkan stres, padahal ada banyak cara sehat untuk mengatasinya, seperti melakukan meditasi atau yoga. Selamat mencoba!