Peluncuran ini merupakan kerja sama yang ketiga kalinya dengan NASA. Sebelumnya, Falcon 9 telah meluncurkan satelit Jason-3 pada bulan Januari lalu. SpaceX juga berhasil mendapatkan kontrak dengan NASA pada Desember 2014 untuk meluncurkan misi Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) yang akan diluncurkan sebelum akhir tahun 2017.
Peluncuran yang dijadwalkan pada bulan April 2021 di Vandenberg Air Force Base, California, ini kabarnya memakan dana yang mencapai angka $112 juta (setara Rp 1,5 trilyun). Angka ini lebih tinggi dari kontrak-kontrak SpaceX dengan NASA yang sebelumnya, yang ‘hanya’ mencapai angka $82 juta (setara Rp setara Rp 1,1 trilyun) untuk kontrak Jason-3 dan $87 juta (setara Rp 1,17 trilyun) untuk misi TESS. Dalam peluncurannya, satelit NASA tersebut akan menunggangi roket Falcon 9 dari SpaceX.
Presiden SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan bahwa perusahaannya sangatlah antusias karena dapat terpilih untuk mengemban misi sains yang krusial ini. Ia juga menambahkan bahwa “[SpaceX] sangat menghargai kemitraan dan keyakinan NASA terhadap SpaceX untuk melakukan peluncuran ini.” Mengenai kemitraannya dengan NASA, Elon Musk selaku CEO SpaceX pernah mengatakan bahwa keuntungan yang didapatkannya dari misi-misi NASA ini dapat membantu rencananya untuk memulai peradaban baru di planet Mars.