Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Teliti Dan Hati-Hati Sebelum Berinvestasi

Salah satu faktor penting dalam perencanaan keuangan pribadi adalah investasi atas penghasilan dan aset yang dimiliki. Terlebih, sejak Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan kampanye edukasi sejak akhir tahun 2013, masyarakat mulai menyadari arti penting berinvestasi. Meski demikian, karena banyaknya jenis produk dan aset yang dapat digunakan untuk berinvestasi, Anda sebaiknya tetap teliti dan berhati-hati sebelum memilih.

Produk investasi ibarat sebuah kendaraan yang akan membantu Anda untuk mencapai tujuan finansial. Setiap tujuan finansial seperti dana pendidikan anak, dana pergi Haji, atau pun dana berlibur memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Sehingga semakin pendek jangka waktu menuju tujuan akan lebih baik menggunakan kendaraan berkecepatan cukup dan berisiko rendah. Sedangkan jika tujuan Anda cukup jauh, agar lebih cepat sampai maka kendaraan yang lebih cepat meski berisiko akan membantu untuk mencapai tujuan dengan lebih efisien. Setiap kendaraan investasi alias produk memiliki karakteristik potensi imbal hasil dan risiko yang berbeda-beda. Mana yang sesuai untuk Anda? Mari simak penjelasan berikut.

Pertama, deposito

Produk perbankan ini memberikan jaminan potensi imbal hasil dalam bentuk suku bunga yang umumnya dibayarkan secara berkala. Adapun modal awal investasi Anda akan tetap sama nominalnya hingga jatuh tempo. Produk ini cocok saat memperoleh uang dalam jumlah banyak seperti THR atau bonus dan belum dibutuhkan dalam waktu dekat. Selain itu, jika Anda berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan yang rutin alias arus kas, deposito juga sarana yang baik dalam memberikan pemasukan kas tanpa perlu bekerja sebagai tambahan penghasilan. Risikonya rendah dan sangat mudah dicairkan menjadi uang tunai. Namun hati-hati dalam investasi jangka panjang, nilai uang Anda akan semakin berkurang dari sisi daya beli.

Kedua, obligasi

Obligasi adalah sebuah produk keuangan yang berbentuk surat utang antara sebuah perusahaan dengan investor. Investor memberikan pinjaman dana kepada perusahaan, dan sebagai imbalannya perusahaan memberikan jaminan kepastian imbal hasil setiap bulan dalam bentuk kupon yang dibayarkan secara berkala. Obligasi memiliki masa jatuh tempo umumnya di atas 12 bulan. Jadi, saat jatuh tempo, perusahaan akan mengembalikan seluruh dana awal yang dipinjamkan oleh investor.

Saat Anda menjual obligasi sebelum jatuh tempo, maka nilai obligasi dapat meningkat atau berkurang dari modal awal. Sehingga, produk ini memiliki risiko yang lebih besar daripada deposito dengan imbal hasil yang lebih besar pula. Risiko yang dihadapi adalah jika investor membutuhkan pencairan sebelum jatuh tempo, maka ada kemungkinan modal awal investasi berkurang.

Perlu dipahami juga bahwa obligasi bisa gagal bayar. Jika terjadi, ini berarti bahwa perusahaan tidak lagi mampu membayar kupon atau mengganti pinjaman pada saat jatuh tempo. Dalam kasus gagal bayar, investor dapat kehilangan seluruh investasi mereka. Inilah mengapa penting bagi Anda untuk memahami kualitas peringkat kemampuan bayar atau dikenal dengan istilah kualitas kredit perusahaan yang menerbitkan obligasi. Jadi, semakin besar kupon yang akan diterima oleh Anda sebagai investor, maka meningkat pula risiko investasi yang mungkin Anda hadapi pada obligasi.

Ketiga, saham

Saham adalah investasi modal. Seiring dengan terus meningkatnya kinerja keuangan dari perusahaan yang dipilih, Anda akan menikmati berbagai keuntungan dalam bentuk pembagian laba hasil usaha atau dividen dan juga kenaikan dari harga saham tersebut. Harap diingat, dari kenaikan harga saham, keuntungan baru benar-benar di tangan jika Anda menjual saham. Jadi, tidak ada istilah “uang hilang” saat melihat harga saham jeblok, padahal Anda belum menjual sahamnya. Berhubung memiliki risiko yang cukup tinggi, saham cocok untuk Anda memiliki jangka waktu investasi yang panjang.


Hal penting dalam menaruh uang di saham, bagi kebanyakan investor pemula sebaiknya memilih untuk berinvestasi daripada berdagang. Yang dimaksud dengan berdagang atau trading, artinya Anda memperlakukan saham seperti komoditas. Misalnya hari ini Anda membeli saham di harga Rp5.000, dua hari lagi jual di harga Rp5.025. Begitu seterusnya, hingga dalam sebulan bisa jadi transaksi jual-beli mencapai lebih dari sepuluh kali untuk satu jenis saham. Strategi ini bisa sangat berisiko dan hanya bisa terjadi jika waktu Anda tepat dan keuntungan yang diperoleh melebihi biaya transaksi Anda. Sedangkan, yang dimaksud dengan berinvestasi adalah menempatkan dana dalam jangka di atas 5 tahun untuk kemudian dijual saat nilai modal naik sesuai target.

Risiko berinvestasi di saham termasuk tinggi dibandingkan pilihan jenis investasi lainnya. Paling umum adalah risiko naik-turunnya harga saham dalam jangka pendek. Sehingga, sangat dianjurkan untuk tidak berinvestasi di saham apabila dananya akan dibutuhkan dalam beberapa bulan ke depan.

Keempat, reksa dana

Produk keuangan ini adalah sekumpulan dana yang dikelola oleh Manajer Investasi. Penjelasan lebih dalam tentang reksa dana dapat dilihat di artikel Plus Minus Investasi Reksa Dana. Karena jenisnya beragam, reksa dana memberikan pilihan investasi dari mulai yang berisiko rendah hingga tinggi. Tentunya dengan potensi imbal hasil yang meningkat juga.

Investasi di reksa dana sangat sesuai untuk Anda yang dananya terbatas namun memiliki banyak tujuan finansial. Risiko likuiditas cukup rendah, karena Anda dapat menjual reksa dana kapan saja dan tidak ada masa jatuh tempo. Pastikan reksa dana yang dibeli dikeluarkan oleh perusahaan manajer investasi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Kelima, emas

Emas baik dalam bentuk perhiasan mau pun batangan adalah pilihan populer untuk investasi bagi orang Indonesia hingga saat ini. Alasannya sederhana, semua orang paham apa itu emas dan bagaimana memperoleh keuntungan dari emas. Selain itu, kapan pun Anda memutuskan untuk membeli atau menjual, Anda tidak terhalang oleh adanya aturan jatuh tempo pencairan dana, proses hari kerja, ataupun penalti. Jadi, risiko likuiditas cukup rendah.

Emas juga memiliki risiko kenaikan dan penurunan harga, meski pada umumnya tidak seperti saham yang sangat berfluktuasi, tetapi dapat saja naik-turun dalam jangka waktu yang singkat. Oleh sebab itu, jangan menggunakan emas untuk tujuan investasi 1 tahun. Sebaiknya emas digunakan untuk tujuan investasi di atas 3 tahun hingga 10 tahun, contohnya sering digunakan untuk biaya uang pangkal sekolah anak, naik haji, modal usaha, untuk persiapan down payment pembelian rumah atau bahkan untuk masa pensiun.

Keenam, properti

Pembelian properti untuk investasi memiliki pertimbangan yang agak berbeda dengan rumah tinggal. Yang penting Anda harus merasa tidak keberatan dengan masalah pemeliharaan, pajak, dan biaya lain yang terkait dengan k
epemilikan properti; bisa membayangkan potensi pertumbuhan untuk properti dan daerah sekitarnya; dan juga harus bisa memahami pasar lokal. Properti cocok untuk berinvestasi dalam jangka panjang di atas 5 tahun atau sebagai investasi yang memberikan pemasukan rutin untuk rumah tangga dari penghasilan sewa.

Risiko investasi di properti yang paling utama adalah masalah kemudahan dalam penjualan kembali. Kerap kali, investor butuh waktu berbulan-bulan hingga aset propertinya terjual sesuai harga yang diinginkan. Atau juga, properti tidak cepat terisi oleh penyewa sehingga tidak ada penghasilan sewa yang diterima. Jangan lupa juga untuk teliti dalam memilih pengembang yang baik, agar investasi properti Anda tetap baik dalam jangka panjang. Karena properti adalah aset fisik, maka ada risiko kerugian juga apabila terjadi musibah kebakaran, banjir, atau gempa bumi. Sehingga, jangan lupa untuk mengasuransikan investasi properti Anda.

Berdasarkan penjelasan di atas, cukup jelas bahwa setiap produk investasi memiliki karakteristik potensi imbal hasil dan risiko yang bervariasi. Sehingga, Anda perlu cermat dan teliti sebelum berinvestasi akan menjadi salah satu kunci sukses dalam meraih berbagai impian dalam rencana keuangan. Live a Beautiful Life!

Prita Ghozie, ahli keuangan