Bila Anda memilih merek dengan daya jual tinggi, Anda bisa menjual lagi barang tersebut setelah bosan dipakai. Seperti halnya Kezya (Public relations, 36 tahun), penggemar tas bermerek. Meskipun telah dipakai cukup lama, tas branded yang saya beli tetap awet. Bahkan bisa dijual lagi. Hasil penjualannya bisa dipakai untuk membeli yang tas baru, ungkap Kezya.
Perencana Keuangan Lisa Soemarto memaparkan tips membeli barang bermerek dengan keuntungan lebih:
1. Hindari penggunaan kartu kredit
Membeli barang bermerek boleh saja, asalkan kondisi keuangan Anda telah sehat. Dalam artian, Anda tidak memiliki utang dan kondisi simpanan darurat maupun pensiun Anda mencukupi. Pastikan pula Anda telah memiliki investasi yang menguntungkan, seperti reksa dana atau logam mulia. Dengan kondisi keuangan yang sehat, berarti Anda bisa menabung untuk belanja barang bermerek secara tunai, bukan mengandalkan pinjaman kartu kredit.
2. Kenali merek dan jenis produk
Tak semua barang bermerek ketika dijual kembali memiliki nilai yang tinggi. Pilihlah merek yang banyak dicari meskipun dalam kondisi bekas, semisal Hermes, Louis Vuitton, dan Chanel. Sebaiknya pilih model dan warna yang klasik agar tak terpengaruh pergantian tren. Untuk jenis produk, tas punya daya jual lebih tinggi dibandingkan sepatu dan busana.
3. Siapkan rekening terpisah
Sisihkan dana yang bisa ditabung untuk kebutuhan belanja tas atau sepatu impian Anda dalam rekening khusus. Berjanjilah untuk membeli barang tersebut setelah dana Anda mencukupi dan tidak akan menggunakan sumber dana yang lain.
4. Manfaatkan sale
Jika ingin mendapatkan harga miring, tunggulah sampai musim diskon besar-besaran. Namun, Anda harus lebih jeli mengecek kondisi dan kualitas barang tersebut. Waspadai saat musim sale tiba, kita biasanya tergoda belanja di luar rencana.