Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Uang Darurat Vs Uang Tabungan: Mana yang Harus Digunakan Saat Kepepet?

Pentingnya Memiliki Uang Tabungan  Sebagai Cadangan Darurat

Memiliki uang untuk kebutuhan darurat memiliki peran penting dalam manajemen keuangan pribadi. Sejatinya, dana ini dapat dipakai untuk mengamankan tiga hingga enam bulan pengeluaran hidup Anda di saat terdesak dan darurat.
 
Tapi sayangnya, banyak masyarakat yang tidak memperhatikan dana darurat sebagai hal penting dalam manajemen keuangan. Alhasil, posisi uang darurat menggunakan tabungan. Saat Anda tidak menyiapkan uang untuk keperluan darurat, bolehkan akali dengan uang tabungan?
 

Tips Memisahkan Uang untuk Kebutuhan Darurat dari Uang Tabungan

Hal demikian tidaklah menjadi persoalan, asalkan uang tabungan yang semula awalnya dialokasikan untuk memenuhi keperluan lainnya dapat digantikan kembali. Untuk mempersiapkan dana darurat Anda bisa melakukan beberapa hal, berikut lima cara mempersiapkan uang untuk kebutuhan darurat:

1. Mulailah dari Kecil

Sedikit-sedikit lama-mala akan menjadi bukit. Tak menjadi masalah apabila Anda belum memiliki banyak uang untuk disimpan, karena yang terpenting dalam hal ini adalah memulainya dari sekarang.
 
Sisihkan sebagian keuangan Anda untuk disimpan saat keperluan darurat. Walaupun dimulai hanya dari selembar puluhan ribu atau ratusan ribu, nantinya uang tersebut akan menumpuk hingga menghasilkan uang yang cukup besar. 
 

2. Perlakukan Seperti Tagihan

Setiap Anda mendapatkan gaji, biasanya Anda langsung membayarkan semua tagihan yang menumpuk untuk segera dibayarkan. Jadikan simpanan darurat sebagai salah satu tagihan yang wajib Anda bayarkan.
 
Patut diingat, uang darurat ini hanya untuk disimpan dan tidak dapat dinegosiasikan agar tidak terpakai untuk urusan lainnya. Mulailah disiplin dalam memupuknya, karena kita tidak pernah tahu kapan sesuatu yang darurat menimpa kehidupan Anda.
 
 

3. Membeli Emas


Selain menabung dan menyiapkan uang untuk kebutuhan darurat, Anda juga bisa menyiasati kedua hal tersebut dengan cara membeli emas atau logam mulia. Daya tukar logam mulia yang cukup stabil menjadikannya sebagai salah satu investasi terbaik saat ini.
 
Dengan membeli logam mulia, Anda bisa lebih mudah mempersiapkan uang untuk dipakai sebagai uang darurat maupun uang untuk tabungan. Selain itu, logam mulia cenderung berperan sebagai investasi jangka menengah yang dapat Anda beli kapan saja.
 

4. Kurangi Pengeluaran yang Konsumtif

Salah satu ancaman yang sering membuat anggaran darurat tidak kunjung kumpul adalah sikap konsumtif. Maka dari itu, kurangilah pengeluaran konsumtif yang tidak dibutuhkan. Pikir dua kali saat Anda hendak membelanjakan uang untuk keperluan yang sebenarnya tidak benar-benar Anda butuhkan.
 

5. Evaluasi Pemasukan dan Pengeluaran Setahun Sekali

Cara terbaik untuk mengetahui kemampuan finansial Anda ialah dengan cara mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran setahun sekali. Dengan begitu Anda jadi lebih tahu apa saja yang perlu direvisi dari anggaran dana darurat yang dibutuhkan saat itu.
 
Apabila ternyata pengeluaran jumlahnya tidak terlalu banyak, anggarkan kelebihan uang tersebut agar dapat dipakai di saat darurat. 
 
Kelima cara di atas bisa Anda lakukan dalam memisahkan uang tabungan dan kebutuhan darurat. Baiknya, gunakan tabungan uang darurat Anda untuk mengantisipasi kesulitan ekonomi di waktu dekat, sehingga Anda akan merasa aman ketika suatu saat Anda mengalami kesulitan keuangan. 
 
Sementara untuk uang tabungan, walaupun memiliki fungsi yang hampir sama, gunakanlah untuk keperluan khusus. Misalnya tabungan liburan atau tabungan dalam membeli kendaraan serta rumah pribadi yang sudah menjadi impian Anda selama ini.