Home  »  News   »  
News

Xiaomi Mi Band 2 Tak Akurat Jika Dipakai oleh Pengguna Berkulit Hitam

[Foto: Mi.com]
Lebih banyak olahraga, menghindari godaan makan es krim dan junk food, serta tidak terjebak di sofa selama berjam-jam menonton televisi mungkin telah menjadi resolusi tahun 2017 Anda. Apalagi dengan adanya teknologi wearable seperti fitness tracker, Anda bisa dengan mudah memantai tingkat kebugaran Anda, aktivitas fisik, hingga kalori yang dikonsumsi setiap harinya.

Salah satu fitness tracker yang jadi andalan banyak orang adalah Xiaomi Mi Band 2, yang diluncurkan pada bulan Juni 2016 lalu. Perangkat ini dengan cepat menarik banyak penggemar, selain karena memiliki sensor detak jantung otomatis, alasan lainnya adalah karena harganya yang terjangkau; hanya $20 saja atau Rp300 ribuan di Indonesia (bandingkan dengan Fitbit Charge 2 yang dibanderol seharga $148).

Namun sayangnya, baru-baru ini Xiaomi mendapat keluhan dari pengguna Mi Band 2, dan keluhan tersebut ada kaitannya dengan ras si pengguna.

Seperti dilansir dari NYDailyNews, Rabu, 25 Januari 2017, perangkat ini disinyalir memiliki masalah ketika membaca detak jantung pengguna yang berasal dari ras kulit berwarna. Para pengguna Mi Band 2 yang memiliki kulit berwarna, khususnya mereka yang berkulit hitam (negroid), menyatakan komplain karena sensor perangkat tersebut tidak bisa merekam detak jantung secara akurat, kecuali jika perangkat diletakkan di bagian kulit yang berwarna lebih terang (seperti telapak tangan), atau jika mereka menyelipkan selembar kertas putih di antara perangkat dan permukaan kulit.


Dalam sebuah thread di forum yang berjudul “Mi Band 2 Heart Rate measure not working on Black People,” para pengguna berkulit hitam menyatakan keluhan mengenai masalah ini, dan nampaknya persoalan ini sudah mulai mengemuka sejak Oktober 2016 (untuk model Mi Band yang sebelumnya).

“Saya telah membeli Mi Band 2, dan nampaknya fitur perhitungan detak jantung tak berfungsi baik dengan orang kulit hitam,” tulis pemilik akun dkaire. “Kami telah melakukan serangakaian tes dengan gelang yang sama dengan beberapa orang. Mi Band 2 bekerja dengan baik jika dipakai orang kulit putih, namun tak akurat saat digunakan orang kulit hitam.”

Seperti dilaporkan IBTimes, selain masalah akurasi pada pengguna berkulit hitam, beberapa pengguna lain mengeluhkan beberapa masalah dengan Mi Band 2 mereka. “Gelang karetnya menjadi bahan perdebatan. Saya memakai perangkat saya dengan ketat, berharap hasil penelusuran detak jantungnya bisa lebih akurat. Namun setelah memakainya selama setengah hari di tengah udara lembab Hong Kong, kulit pergelangan tangan saya terasa sangat gatal,” tulis seorang pengguna dalam ulasannya di South China Morning Post, Juli 2016 lalu. “Saya menyukai desain gesper metalnya; sederhana namun aman dengan pin yang pas di lubangnya. Untuk menghindari gatal, saya memakainya sedemikian rupa sehingga modulnya berada di bagian dalam pergelangan tangan. Namun masalahnya, modul tersebut jadi sering terantuk meja ketika saya sedang mengetik.”

Hingga saat ini, pihak Xiaomi belum memberi tanggapan resmi terkait masalah yang dialami pengguna Mi Band 2 yang memiliki kulit berwarna. Menurut keterangan sejumlah media, perusahaan tersebut belum membalas pertanyaan mereka terkait isu ini.