Setiap orang hampir pasti mengalami semua ini. Lahir, jadi bocah, sekolah, remaja, bekerja, dewasa, berkeluarga, pensiun hingga akhirnya dipanggil kembali oleh sang pencipta. Untuk itu, jika sudah berkeluarga. Tentunya Anda ingin meninggalkan warisan. Bentuknya bisa uang tabungan, investasi hingga asuransi jiwa.
Menurut perencana keuangan Prita Ghozie, pada umumnya ada tiga jenis asuransi jiwa, yaitu asuransi berjangka (term life), asuransi seumur hidup (whole life), dan asuransi dwiguna (endowment). Ini perbedaan ketiganya:
- Asuransi jiwa berjangka, jangka waktu perlindungannya bisa setahun hingga 70 tahun. Jika periodenya habis, uang premi tak ada yang dikembalikan.
- Asuransi jiwa seumur hidup, jangka waktunya adalah seumur hidup atau bisa juga sampai 99 tahun. Kontrak selesai saat peserta asuransi meninggal dunia dan sejumlah uang akan dibayarkan sesuai perjanjian.
- Asuransi jiwa dwiguna sama seperti asuransi jiwa berjangka, namun ada nilai tabungannya.
Nilai tabungan ini yang dibayarkan berkala sesuai kesepakatan sampai periodenya habis sesuai perjanjian.
Dari ketiga jenis asuransi jiwa tersebut, satu-satunya yang tidak ada fitur tabungan adalah asuransi jiwa berjangka. Meski begitu, memiliki asuransi jiwa berjangka tetap memiliki sejumlah kelebihan lain. Apa saja?
- Harga preminya lebih terjangkau. Karena sifat preminya yang bisa hangus, harga asuransi jiwa berjangka umumnya lebih terjangkau.
- Nilai pertanggungan yang dibayarkan cukup besar. Meskipun preminya lebih murah, nilai uang yang dibayarkan asuransi jiwa berjangka tidak jauh berbeda dengan asuransi jiwa yang lain.
- Masa perlindungannya cenderung lebih bebas. Masa perlindungan asuransi berjangka bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Anda bisa memilih dari satu tahun hingga selama 70 tahun. Satu hal yang perlu Anda ingat, perlindungan risiko paling penting adalah saat masa produktif pencari nafkah.
Apa pun jenis asuransi jiwa apa yang nanti Anda pilih, ada baiknya Anda mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Besarnya nilai pertanggungan
Ada cara sederhana menentukan besar uang pertanggungan yaitu dengan menggunakan life value method. Caranya adalah menghitung pernghasilan Anda sekarang dikalikan uang yang akan dipersiapkan untuk keluarga. Misalnya kebutuhan Anda Rp 5 juta per bulan. Bila ingin keluarga aman dalam lima tahun, maka nilai pertanggungannya adalah Rp5 jutaX12 bulanx5 tahun= Rp300 juta. Nilai pertanggungan inilah yang harus dipersiapkan.
- Kemampuan keuangan untuk membayar premi
Jangan sampai perlindungan Anda hangus karena tidak membayar premi. Karena itu Anda juga harus memperhitungkan kemampuan keuangan Anda. Uang yang disisihkan untuk membayar premi asuransi sebaiknya ada di kisaran angka 10% dari penghasilan.
- Pahami syarat dan ketentuan asuransi untuk memudahkan saat klaim
Membaca syarat dan ketentuan asuransi kadang dilewatkan karena dianggap sulit. Padahal hal tersebut sangat penting. Memahami syarat dan ketentuan asuransi akan memudahkan Anda dalam mengajukan klaim bila suatu saat membutuhkannya.
Dengan pengetahuan dasar tentang asuransi jiwa ini, sebagai pemula Anda akan bisa memilih mana asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.